Ibukota Indonesia – Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara memaparkan strategi pengelolaan anggaran untuk melindungi stabilitas kegiatan ekonomi ke sedang gejolak dinamika global.
"Sangat penting bagi APBN untuk terus memiliki strategi agar dapat menjalankan fungsi alokasi, distribusi, dan juga juga stabilisasi ekonomi secara tambahan baik. APBN pada waktu ini sudah pernah disusun lalu diimplementasikan dengan memperhatikan tiga tujuan tersebut,” kata Suahasil di acara Permata Bank Economic Outlook 2025, diambil ke Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan fungsi stabilisasi yang digunakan diwujudkan APBN akan memverifikasi sektor ekonomi Negara Indonesia serta warga tidaklah akan terdampak secara secara langsung oleh volatilitas global.
APBN juga menjalankan fungsi distribusi dengan menjamin bahwa anggaran akan dialokasikan terhadap masyarakat, sektor, lalu area yang mana membutuhkan.
Selain itu, APBN juga berubah menjadi alat untuk mengalokasikan sumber daya secara lebih lanjut baik di perekonomian.
Dia menjamin APBN akan terus berubah menjadi katalis bagi perkembangan ekonomi, seiring dengan visi pemerintah untuk bisa saja mengundurkan diri dari dari middle income trap.
Menurutnya, perekonomian global ketika ini mengalami ketidakpastian akibat volatilitas sektor keuangan, peningkatan tensi geopolitik, pembaharuan iklim, juga populasi dunia yang terus menua.
Oleh dikarenakan itu, beliau mengumumkan pada waktu ini adalah waktu yang digunakan tepat bagi Indonesi untuk melakukan perubahan fundamental ekonomi.
“Transformasi kegiatan ekonomi dibutuhkan untuk bisa jadi meninggalkan dari middle income trap. Hal ini sangat penting agar kita dapat memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi,” tuturnya.
Wamenkeu pun menggarisbawahi empat prioritas utama pemerintah, yaitu ketahanan pangan, ketahanan energi, penyediaan makanan gratis untuk anak-anak, dan juga hilirisasi.
“Empat hal inilah yang tersebut sangat penting bagi pemerintah pada waktu ini,” ujar Suahasil.
Acara dengan tema "Beyond Commodities: Unlocking Indonesia's Untapped Economic Potential" ini dihadiri oleh beraneka pemimpin kemudian ahli industri, mendiskusikan prospek serta tantangan perekonomian Nusantara di dalam sedang ketidakpastian geopolitik dan juga pembaharuan kebijakan moneter global.
Artikel ini disadur dari Wamenkeu paparkan strategi anggaran untuk jaga stabilitas ekonomi
