Jakarta-Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) menambah daftar perasaan khawatir banyak negara di dalam dunia. Padahal apabila ditelisik lebih besar jauh, kebijakan Trump tidaklah segitu berpengaruh, teristimewa bagi negara Asia.
Hal ini disampaikan oleh Albert Francis Park, Chief Economics, pada acara BRI Microfinance Outlook 2025 pada International Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kamis (30/1/2025)
Dalam kajian ADB, Francis menyampaikan kebijakan tarif yang mana dikeluarkan AS, pembatasan imigrasi juga hingga fiskal yang tersebut ekspansif hanya saja memberikan dampak kecil terhadap ekonomi Asia. Termasuk terhadap China
“Bahkan China, yang mana paling terpengaruh secara negatif, semata-mata akan mengalami penurunan perkembangan sebesar 0,3% per tahun,” jelasnya. Kajian ini tidaklah memperhitungkan respons yang mana akan diambil oleh China.
Sejak Trump berkuasa di periode pertama, porsi ekspor China ke Amerika Serikat makin berkurang. Negara yang mana dipimpin oleh Xi Jinping yang disebutkan telah memperluas area tujuan ekspor, sehingga di mana Negeri Paman Sam mengenakan tarif membesar maka dampaknya semakin kecil.
“Sekarang kurang dari 3% dari Ekonomi Nasional mereka,” ujarnya.
Bagi Indonesia, menurut Francis dimungkinkan justru memberikan dampak positif pada peningkatan ekonomi. Seiring dengan peralihan pembangunan ekonomi dari pemilik modal terbesar globus yang dimaksud sebelumnya China menuju Indonesia.
“Anda dapat mengamati di di sini bahwa model kami sebenarnya memprediksi sedikit efek positif pada pertumbuhan perekonomian Indonesia,” terang Francis.
Francis menambahkan, ketahanan perekonomian Asia telah teruji selepas pandemi covid-19 yang dilanjutkan dengan ketegangan geopolitik, lonjakan harga jual komoditas, naiknya harga dan juga suku bunga tinggi.
“Tidak perlu takut, bahwa Asia tangguh dan juga dapat merespons, menurut saya, semata-mata dengan mempertahankan bervariasi manajemen ekonomi makro yang baik kemudian terus memperhatikan pembaharuan lingkungan eksternal dan juga internal,” pungkasnya.
Next Article Bitcoin Cetak Rekor ATH Sentuh US$74.000
Artikel ini disadur dari Tak Perlu Panik Gegara Trump, Asing Ramal RI Malah Bisa Untung!