Jakarta – Gubernur Bank Tanah Air (BI) Perry Warjiyo mengutarakan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) akan semakin tinggi dan juga bertahan lama. Maka dari itu, ia menyatakan pangsa keuangan RI harus kreatif untuk menghadapi keadaan ini.
Salah satunya, dengan sekuritisasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau securitization mortgage-backed. Mortgage-Backed Securities adalah penerbitan surat berharga oleh melalui portofolio KPR.
Dalam hal ini, Perry memohonkan Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) Nixon L.P. Napitupulu untuk sekuritisasi KPR dari bank yang dimaksud fokus pada segmen perumahan itu.
“Kalau anda kasih saya Pak Nixon, akan saya jadikan underlying untuk bisa saja surat jangka pendek diputarkan ke lingkungan ekonomi uang jangka waktu satu bulan, tiga bulan, enam bulan, sembilan bulan, dua belas bulan, sepanjang itu ada ratingnya,” kata Perry dalam Seminar Kafegama dalam Menara BTN, Hari Sabtu (14/12/2024).
Menurutnya, rating dari sekuritas yang mana diterbitkan, tiada berasal dari bank yang mana mengeluarkan KPR yang dimaksud pada hal ini BTN. Namun, berasal dari penilaian terhadap barang sekuritas yang berisi kumpulan KPR itu.
“Semakin bagus underlying KPR-nya, ratingnya akan semakin lebih tinggi Kalau mampu di melawan investment grade,” ujar Perry.
Ia mengutarakan KPR yang dimaksud nantinya mampu digunakan di lingkungan ekonomi uang lalu menciptakan sekuritas jangka pendek, dan juga diperdagangkan.
“Sehingga itu bisa jadi muter. Bisa muter dua rating. Karenac biar pelaku pangsa tahu mana yang digunakan high return high risk, mana low return low risk. Dua itu cukup,” ujar Perry.
Ia juga menyinggung masalah BI yang tersebut tambahan agresif memasarkan Sekuritas Rupiah Bank Negara Indonesia (SRBI) untuk menahan arus modal masuk. Maka demikian, Perry memaparkan ia siap menampung sekuritisasi KPR.
“Kalau Pak Nixon punya barang yang mana lain, give me. Sepanjang itu mortgage backed securities Sepanjang ada ratingnyac rating yang tersebut tambahan baik rating sekuritas daripada rating institusi,” katanya.
Bahkan, Perry meminta-minta secara langsung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk membantu BTN kemudian lembaga keuangan lainnya di menyokong sekuritisasi KPR. Sebab, kesulitan di tahapan ini adalah serangkaian hukum. Adapun turut hadir pada acara yang dimaksud adalah Anggota Dewan Komisioner OJK Friderica Widyasari Dewi kemudian Sophia Wattimena.
“Koordinasi BI, OJK itu harus membantu BTN lalu kawan-kawan untuk perumahan. Tidak hanya sekali BTN lah, berbagai sekali ya KPR-KPR yang dimaksud harus ke sekuritas. You were there, bahwa sulitnya adalah hambatan legal,” imbuhnya.
Namun, Perry mengungkapkan melalui UU P2SK sudah ada dapat menggunakan sistem rating pada proses sekuritisasi.
Next Article Video: BI Kembali Tahan Suku Bunga di dalam Level 6,25%
Artikel ini disadur dari Tagih Dirut BTN, Bos BI Siap Garap Sekuritisasi KPR