Berita  

Surat Utang RI Masih Diburu Eksternal Saat Bumi Goncang, Hal ini Rahasianya!

Surat Utang RI Masih Diburu Eksternal Saat Bumi Goncang, Hal ini Rahasianya!

Jakarta – Pasar surat utang Negara Indonesia masih memberikan daya tarik bagi investor, meskipun imbal hasil atau yield suku bunga surat utang pemerintah Amerika Serikat, yakni US Treasury Note 10 tahun terkerek naik di waktu cepat.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pendanaan lalu Risiko Kementerian Keuangan, Suminto mengatakan, sepanjang tahun lalu, aliran modal asing dari para penanam modal global yang mana masuk ke bursa surat berharga negara (SBN) Indonesia mencapai Simbol Rupiah 37 triliun.

“Year to date masih terjadi inflow ke lingkungan ekonomi SBN sekitar Rupiah 37 triliun,” kata Suminto pada inisiatif Power Lunch CNBC Indonesia, diambil Hari Senin (13/1/2025).

Tren masuknya aliran modal asing ke bursa SBN itu pun berlanjut hingga pekan pertama tahun ini. Mengutip catatan Bank Tanah Air (BI) untuk periode minggu pertama Januari 2025, aliran modal asing yang masuk ke Negara Indonesia senilai Rupiah 1,94 triliun.

“Dalam minggu pertama Januari ini juga masih terjadi inflow pada pangsa SBN yang mana menunjukkan instrumen SBN kita masih cukup menantang bagi pemodal asing, tentu ini akan kita jaga,” ucapnya.

Pada 9 Januari 2025 pun pemerintah kata ia masih mampu mendapatkan penawaran membesar dari pemodal dari hasil lelang surat utang negara (SUN) pada dua mata uang asing, yakni dolar Amerika Serikat kemudian Euro per individu senilai US$ 2 miliar kemudian EUR 1,4 miliar.

Dari penawaran SUN ketika itu, pemerintah menantang minat pemodal global mencapai total order book US$ 6,1 miliar dan juga EUR 2,5 miliar. Final yield untuk tenor Simbol Dolar 5 tahun dan juga 10 tahun adalah sebesar 5,300% dan juga 5,650%, juga tenor EUR 8 tahun dan juga 12 tahun adalah 3,917% juga 4,251%.

Suminto mengatakan, catatan ini merupakan hasil upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas makro ekonomi beberapa tahun terakhir, sehingga menyebabkan penanam modal global percaya diri untuk menanamkan modalnya dalam lingkungan ekonomi keuangan Indonesia.

“Kita jaga inflasi, rupiah, balance of payment, fiskal yang prudent juga sustain, semua ini faktor-faktor penting di menyimpan fundamental serta perekonomian kita kemudian tentu ini jadi factor penting bagi penanam modal untuk berinvestasi di hal ini pembangunan ekonomi portofolio ke Indonesia,” tegasnya.

Next Article Kabar Baik Datang Dari AS, Rupiah Siap Menguat Lagi!

Artikel ini disadur dari Surat Utang RI Masih Diburu Asing Saat Dunia Goncang, Ini Rahasianya!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *