Jakarta – Starbucks membuka cabang di dalam area ‘paling menegangkan’ pada dunia, yakni perbatasan Korea Selatan kemudian Korea Utara. Para pecinta kopi yang ingin sekali mengamati sekilas keberadaan pada negara paling tertutup di bumi ini harus bersiap untuk bepergian: Starbucks punya tempat yang mana sempurna untuk merek yang dimaksud suka nongkrong.
Cabang terbaru jaringan kafe Amerika ini di Korea Selatan terletak dalam menara observasi di dalam perbatasan dengan Korea Utara, yang tersebut memungkinkan para pengunjung untuk menyesap minuman dia sambil meninjau negara sebelah dari seberang Sungai Jo yang dimaksud memisahkan kedua sisi.
Kafe berkapasitas 30 tempat duduk ini terletak di dalam Aegibong Peace Ecopark ke kota Gimpo, sekitar 20 mil ke utara ibu kota Seoul. Lokasinya dekat dengan Zona Demiliterisasi Korea (DMZ), salah satu perbatasan dengan penjagaan paling ketat dalam dunia.
Pelanggan memadati dek observasi ke luar kafe pada hari pertama beroperasi pada hari Jumat, 29 November. Mereka yang digunakan ingin mencegah udara dingin berkumpul pada pada ruangan, menyeruput kopi.
Pada hari yang digunakan cerah, pengunjung dapat mengamati beberapa peternakan kemudian bangunan bertingkat rendah dalam wilayah Kaepung tepat di dalam seberang perbatasan. Dengan teropong yang digunakan bagus, atau kamera dengan kemampuan ultra-zoom, pengunjung bahkan dapat mengamati orang-orang berjalan-jalan.
“Saya berharap dapat berbagi kopi lezat ini dengan orang-orang yang dimaksud tinggal pada Korea Utara tepat dalam depan kita,” kata penduduk setempat Baek Hea-soon, 48 tahun, dilansir Reuters, Hari Sabtu (30/11/2024).
Foto: Warga Korea Utara berjalan di dalam desa propaganda Korea Utara Kaepoong, pada gambar yang dimaksud diambil dari puncak Observatorium Puncak Aegibong, selatan zona demiliterisasi (DMZ), yang tersebut memisahkan kedua Korea dalam Gimpo, Korea Selatan, 29 November 2024. (REUTERS/Soo-hyeon Kim)
Warga Korea Utara berjalan pada desa propaganda Korea Utara Kaepoong, di gambar yang digunakan diambil dari puncak Observatorium Puncak Aegibong, selatan zona demiliterisasi (DMZ), yang digunakan memisahkan kedua Korea di dalam Gimpo, Korea Selatan, 29 November 2024. (REUTERS/Kim Soo-hyeon) |
Lim Jong-chul, orang pria berusia 80 tahun yang bertempur di Perang Vietnam, adalah pelanggan lainnya. “Konsep keamanan terasa kaku kemudian menegangkan, tetapi sekarang, dengan adanya kafe ini, suasananya terasa lebih besar damai lalu meyakinkan,” katanya.
Korea Utara lalu Korea Selatan secara teknis masih berperang, akibat tidaklah ada perjanjian yang dimaksud ditandatangani untuk mengakhiri Perang Korea tahun 1950 hingga 1953. Pertempuran terganggu pasca gencatan senjata.
Wali Perkotaan Gimpo Kim Byung-soo mengumumkan posisi itu “unik” akibat mewakili “pesona budaya Korea”.
Pemerintah area telah dilakukan memanfaatkan signifikansi historis portal yang dimaksud untuk meningkatkan pariwisata
Taman ekologi tempat menara itu berada awalnya merupakan kedudukan Bukit 154, tempat kedua Korea kemudian sekutunya bertempur sengit selama perang. Ada beberapa menara observasi di sepanjang perbatasan antara kedua belah pihak.
Gerai Starbucks adalah salah satu dari sedikit cara bagi warga Korea Selatan dan juga wisatawan internasional untuk mengamati bagian pada Korea Utara, meskipun dari jauh, tanpa harus menginjakkan kaki dalam sana.
Menurut Organisasi Wisata Korea, gerai ini menawarkan alternatif wisata ke DMZ, yang tersebut menantang berbagai wisatawan setiap tahunnya.
Menurut dua perusahaan tur yang dimaksud miliki hubungan dengan negara yang digunakan terisolasi itu, Korea Utara akan membuka kembali pariwisata internasional terbatas pada akhir tahun ini, hampir lima tahun pasca menghentikan perbatasan negara itu sepenuhnya akibat pandemi Covid-19.
Pembukaan kafe yang disebutkan direalisasikan di dalam sedang ketegangan antara kedua belah pihak. Pada bulan Januari, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengungkapkan negaranya tidak ada akan lagi mencari rekonsiliasi dan juga reunifikasi dengan Korea Selatan.
Pada bulan Oktober, Kim mengancam akan menggunakan senjata nuklir untuk menghancurkan Korea Selatan jikalau diserang, setelahnya presiden Korea Selatan mengingatkan bahwa apabila Korea Utara menggunakan senjata nuklir, maka “rezimnya akan berakhir.”
Next Article Setelah Dirut, Kini Komisaris Emiten Pengelola Starbucks (MAPB) Mundur
Artikel ini disadur dari Starbucks Bangun Kafe di Lokasi Tak Biasa, Bisa Intip Langsung Korut