Ibukota Indonesia – Staf Khusus Wakil Presiden Tina Talisa menganggap bahwa PT Permodalan Nasional Madani (PNM) tiada sekedar melakukan tugasnya untuk menyalurkan pembiayaan melainkan juga memberikan pemberdayaan yang mana kuat terhadap pelaku usaha mikro di dalam daerah-daerah.
“Kalau kami melihatnya itu pemberdayaannya yang dimaksud kuat. Jadi, tiada hanya saja klien wajib (pembiayaan) berapa, setelah itu disiapkan. Tapi pendampingannya itu yang sangat serius,” kata Tina pada waktu melakukan silaturahmi atau kunjungan pada kantor PNM, Jakarta, Senin.
Sebagai salah satu sektor usaha yang dimaksud berubah jadi tulang punggung perekonomian Indonesia, Tina menyampaikan bahwa pemerintah miliki kewajiban untuk mengupayakan keberlangsungan usaha mikro dengan menjamin adanya akses legalitas bidang usaha dan juga akses pembiayaan yang digunakan salah satunya disalurkan oleh PNM.
Berbeda dengan perbankan, PNM menggunakan pendekatan sosial pada memberikan layanannya terhadap nasabah. Menurut Tina, hal ini berubah jadi cara yang digunakan efektif untuk menjembatani kesenjangan akses pembiayaan komunitas pada area sehingga dia bisa jadi mengembangkan usahanya.
“Kalau katakanlah pendekatannya digital, itu pasti berlaku buat yang mana urban (pelaku usaha mikro pada wilayah urban). Tapi yang mana rural, belum tentu perdekatan itu sanggup sepenuhnya berlaku dalam wilayah tertentu,” ujar dia.
Tina juga mengapresiasi PNM yang digunakan membantu perempuan pelaku usaha mikro melalui PNM Mekaar dengan perkembangan jumlah total pelanggan yang digunakan positif dihadiri oleh dengan rasio kredit bermasalah atau NPL yang digunakan terjaga.
Para perempuan yang tergabung di PNM Mekaar, menurut Tina, mempunyai komitmen yang tersebut tinggi untuk mencapai kemandirian. Pada awalnya, merekan merupakan pengusaha perusahaan subsisten yang digunakan hanya sekali ingin memenuhi permintaan keluarganya. Kini, merek sudah ada sangat lebih banyak berprogres seiring dengan meningkatnya literasi.
“Dan dengan perkembangan klien mencapai 15 juta. Ada pelanggan yang telah lebih lanjut dari enam siklus bergabung dengan PNM Mekaar. Kalau tiada nyaman, kan tidaklah kemungkinan besar bolak-balik (kembali menjadi nasabah). Artinya, ini kenyamanannya (nasabah PNM) sangat tinggi,” ujar dia.
Selain fokus pada UMKM, Tina juga diberi amanah oleh Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka untuk mengawal isu strategis lainnya seperti digitalisasi, dunia usaha juga keuangan syariah, juga penanganan stunting.
Terkait dengan penanganan stunting,Tina mengawasi adanya kemungkinan kolaborasi yang digunakan dapat dibangun bersatu PNM terkait dengan pertukaran data warga dalam level desa atau dusun yang diperlukan diintervensi untuk pengadaan jamban sehat.
Dengan demikian, melalui kolaborasi tersebut, dukungan perekonomian komunitas juga sejalan dengan inisiatif pemerintah untuk mengentaskan permasalahan stunting.
“Jadi sektor ekonomi jalan, tapi sejalan juga dengan isu stunting dikarenakan kita harus melakukan pergerakan ke nomor belasan persen (penurunan prevalensi stunting),” kata Tina.
Pada kesempatan yang digunakan sama, Direktur Utama PT PNM Arief Mulyadi menyampaikan bahwa pihaknya berikrar untuk menyimpan kualitas usaha nasabah. Dari sekitar 15,8 jt nasabah, ia menyebutkan bahwa setengahnya atau sekitar 8-9 jt pendatang sudah ada berubah menjadi pengguna PNM selama lebih besar dari 5 tahun.
“Ini suatu bukti bahwa dia terus sustain. Bahkan, bisa jadi jadi waktu awal lebih lanjut banyak yang tersebut belum pernah usaha. Sudah berjalan 5-6 tahun lebih banyak ini merek terus usaha, berarti kan telah jadi darah dagingnya (keberlanjutan bisnis mereka),” kata Arief.
Merespon peluang kolaborasi data untuk inisiatif stunting, Arief menyampaikan bahwa pihaknya terbuka dan juga menyambut baik hal tersebut. Ia menuturkan, PNM juga mempunyai pembiayaan untuk perkembangan sanitasi meskipun pada waktu ini masih penting dikerjakan pengkajian ulang.
“Sanitasi ini semi-konsumtif akibat tidak ada ada produksi. Tapi itu (keberadaan sanitasi) meningkatkan taraf hidup mereka, bahkan mempengaruhi generasi masa depan. Hal ini (program sanitasi) telah ada. Apalagi kalau ini bisa jadi kita inline-kan dengan program-program pemerintah yang tersebut memang benar by anggaran,” kata Arief.
Artikel ini disadur dari Stafsus Wapres: PNM beri pemberdayaan yang kuat kepada usaha mikro