Ibukota Indonesia – Perusahaan komponen baku kimia khusus PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE) memiliki target pertumbuhan pendapatan sebesar 43 persen year on year (yoy) pada tahun 2025, dengan target laba bersih minimal sebesar 4 persen (yoy).
"Dengan jumlah keseluruhan formulasi juga prototype yang dimaksud sudah berhasil melalui bermacam rangkaian pengujian kualitas oleh calon pelanggan, diharapkan dapat berubah menjadi jualan segera pada tahun 2025," ujar Direktur Utama SMLE Siu Min pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jakarta, Jumat.
Dalam RUPSLB, para pemegang saham menyetujui inovasi penyelenggaraan dana hasil Initial Public Offering (IPO) akan digunakan untuk pembelian lahan serta konstruksi gudang seluas 3.450 meter persegi (m2) pada Kawasan Industri Laksana Business Park, Kota Tangerang.
"Pembelian lahan dan juga perkembangan gudang sebagai upaya relokasi dan juga pengelolaan gudang secara terpadu dari empat area gudang yang digunakan pada waktu ini disewa oleh perseroan, agar pengelolaannya tambahan efisien serta efektif," ujar Siu Min.
Adapun, keperluan dana untuk pembelian lahan dan juga pengerjaan gudang itu senilai Rp31,3 miliar, dari rencana sebelumnya untuk pembelian gudang senilai Rp6 miliar dari total dana bersih hasil IPO yang digunakan diterima perseroan yaitu senilai Rp78,31 miliar.
Dalam RUPSLB, para pemegang saham juga menyetujui pengangkatan Dessy Sarendiani sebagai direktur, yang mana Dessy selama 11 tahun sudah turut andil di pengembangan produk-produk juga perdagangan unsur baku SMLE.
Siu Min berharap penunjukan yang disebutkan agar perseroan dapat fokus pada pengembangan pangsa substansi baku kimia, khusus terkait rencana pengembangan lini hasil substansi baku Fragrance lalu Farmasi, sebagai upaya memenuhi permintaan pelanggan pada waktu ini juga bursa yang mana lebih besar luas.
Dalam RUPSLB, perseroan juga menyampaikan paparan terkait informasi anak bidang usaha yaitu PT Sinar Aroma Sentosa (Sinarom) dengan kepemilikan saham dengan segera sebesar 99,96 persen.
Anak bisnis ini sebagai bagian dari langkah diversifikasi industri yang dimaksud memperkuat kegiatan perniagaan utama SMLE yaitu berfokus pada bidang usaha pengolahan material baku (blending) untuk memenuhi permintaan pelanggan kemudian pengembangan lingkungan ekonomi yang dimaksud lebih lanjut luas.
Siu Min menjelaskan Sinarom dibentuk untuk memenuhi preferensi konsumen Negara Indonesia dengan penyesuaian rasa juga menghurangi ketergantungan dengan supplier, yaitu dengan mempunyai brand produk-produk sendiri, guna mencapai perkembangan perusahaan perseroan yang dimaksud berkelanjutan.
Pada kuartal III- 2024, perseroan mencatatkan pendapatan yang mana berkembang 21 persen (yoy) berubah jadi senilai Rp168,92 miliar dibandingkan senilai Rp139,72 miliar pada kuartal III- 2023.
Pada periode ini, laba bersih perseroan naik tipis berubah menjadi senilai Rp4 miliar atau 2,38 persen (yoy) dibandingkan dengan periode sebanding tahun sebelumnya.
Artikel ini disadur dari Sinergi Multi Lestarindo bidik pendapatan tumbuh 43 persen di 2025