Berita  

Siapa Pemilik Mall of Indonesia? Ini adalah Sosok Raja Properti RI

Siapa Pemilik Mall of Indonesia? Hal ini adalah Sosok Raja Properti RI

Jakarta – Mall of Tanah Air (MOI), yang mana berlokasi di dalam depan pintu masuk Kelapa Gading Square, merupakan salah satu pusat perbelanjaan ternama di dalam Jakarta. Adapun, area MOI cukup strategis lantaran berada dalam kawasan dengan populasi yang padat, sehingga padat dikunjungi.

Lantas, siapakah pemilik MOI? Berdasarkan informasi dari web resminya, properti yang dimaksud merupakan salah satu proyek ritel yang dikelola oleh Agung Sedayu Realestat Indonesia, anak perniagaan dari Agung Sedayu Group.

Pada 2015, MOI mulai bertransformasi dengan mengubah konsep desainnya berubah jadi chic-modern. Diantaranya dengan menampilkan langit-langit tinggi, dan juga pencahayaan hangat.

Pusat perbelanjaan ini dilengkapi dengan sarana seperti tempat parkir mobil 3000 lot, mushola, juga nursery room beserta beratus-ratus brand ternama. Misalnya seperti H&M, Uniqlo, Decathlon, FLIX Cinema, Gold Gyms, Gramedia, Hai Di Lao, Pizza E brirra, Toby’s Estate lalu masih sejumlah lagi.

Agung Sedayu Group dimiliki oleh Aguan sebagai pendiri dari salah satu konglomerasi properti terbesar pada Indonesia,. Dia memiliki nama asli Guo Zaiyuan yang dimaksud kemudian berubah menjadi Sugianto Kusuma atau Aguan (ejaan lain: A Guan).

Dia diketahui lahir pada 1951. Seperti penduduk Tionghoa pada umumnya, keluarganya tinggal dari wilayah ke daerah. Dia tercatat pernah tinggal pada Palembang serta sekolah di dalam Sekolah Menengah Tionghoa Jugang Zhongxue, sebelum akhirnya pindah ke Ibukota Indonesia pada 1965.

Dalam 9 Jalan Pengusaha: Kisah lalu Inspirasi Pengusaha Tangguh Negara Indonesia (2013), persentuhan pertamanya dengan planet bidang usaha bermula ketika Aguan berubah menjadi penjaga gudang dan juga pembantu di dalam kantor perusahaan impor. Prestasi yang baik membuatnya naik jabatan menjadi pengurus administrasi perusahaan.

Namun, titik balik hidup Aguan berjalan ketika berkenalan dengan pemborong komponen bangunan. Perkawanannya itu menciptakan Aguan belajar tentang perusahaan properti juga bangunan.

Dari situ ia berani memulai pembangunan kegiatan bisnis sendiri pada 1971 yang digunakan jadi cikal akan segera Agung Sedayu Group. Saat memulai bisnis, Aguan cukup beruntung akibat iklim urusan politik juga sektor ekonomi Orde Baru sangat bagus. Alhasil, bisnisnya pun mengalami perkembangan pesat. Hanya pada kurun 10 tahun, bermacam proyek proses pembuatan pun dikerjakannya setelahnya menggarap proyek pertama, yakni Harco Mangga Dua.

Keberhasilan itu kemudian bermetamorfosis menjadi portofolionya untuk mengembangkan sayap.

Menurut Leo Suryadinata di Prominent Indonesian Chinese Biographical Sketches (2015:108), ketika berupaya menggarap properti lain ia berkenalan dengan Tommy Winata (TW). TW juga pelaku bisnis Tionghoa yang dimaksud melakukan aksi ke sektor perbankan juga properti. Karena punya kesamaan inilah, keduanya bekerjasama.

Seiring waktu, ‘duet maut’ ini melahirkan kawasan real estate besar seperti Pantai Indah Kapuk, Kelapa Gading, bahkan kawasan gedung perkantoran elite, yakni SCBD Sudirman.

Penciptaan kawasan kegiatan bisnis ini jelas menyebabkan Agung Sedayu semakin besar lalu namanya semakin dikenal. Begitu pula dengan TW lewat konglomerasi Artha Graha Network. Keduanya otomatis mendapat cuan melimpah pula.

Belakangan, kegiatan bisnis properti Agung Sedayu Group pun semakin besar. Dalam laman resmi perusahaan, tercatat ada 57 properti Aguan dalam bawah bendera Agung Sedayu yang digunakan tersebar dalam Jabodetabek. Selain itu, sejak tahun 2021, kegiatan bisnis Aguan pun semakin berkembang. Dia tidak ada lagi semata-mata menggeluti usaha properti.

Melalui PT Multi Artha Pratama (MAP), perusahaan yang digunakan dimiliki secara langsung oleh konglomerasi Agung Sedayu Group (ASG), ia masuk ke emiten kaleng juga kemasan, PT Pratama Abadi Nusa Tbk. (PANI).

Tak diketahui pasti berapa kekayaannya. Namun, apabila meninjau pada banyaknya properti tersebar dalam Jabodetabek yang mana dikenal dengan tarif fantastis, sudah ada pasti kekayaan Aguan juga melimpah.

Meski begitu. kekayaan tak menciptakan Aguan terlena. Dia seperti mayoritas pemukim kaya lain juga bergerak ke bidang filantropis. Aguan juga istrinya Lin Liping, disebut Leo Suryadinata, sudah berkontribusi besar membantu penduduk miskin pada Jakarta. Aguan bergerak di Yayasan Budha Tsu Chi sejak awal berdiri hingga sekarang.

Next Article Bungkam Kritik Warganet, Raja Properti Aguan Kasih Pujian Hal ini Soal IKN

Artikel ini disadur dari Siapa Pemilik Mall of Indonesia? Ini Sosok Raja Properti RI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *