Jakarta – Kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM) dari Bank Indonesia akan fokus pada sektor yang mana berkontribusi terhadap lapangan kerja atau bidang padat karya mulai tahun depan.
Deputi Kepala daerah Bank Indonesi Juda Agung memaparkan bahwa ada beberapa orang sektor yang terbilang menerima lapangan kerja cukup tinggi, yakni pertanian, perdagangan, perumahan, hingga sektor pengolahan.
Berdasarkan simulasi dari BI, dengan perluasan sektor KLM, insentif likuiditas yang akan diterima bank diperkirakan mencapai Rp290 triliun pada tahun depan, naik 15,54% dibandingkan dengan tahun ini.
“Ada kenaikan tambahan likuiditas Rp39 triliun dari Rp251 triliun ke Rp290 triliun,” katanya pada konferensi pers Rapat Dewan Pemuka November 2024, Rabu (18/12/2024).
Juda merinci bank BUMN akan menerima Rp126 triliun. Kemudian berjumlah 73 bank swasta akan mendapatkan guyuran insentif likuiditas Rp129 triliun.
Kemudian 39 bank konstruksi wilayah (BPD) akan menerima Rp30 triliun serta tujuh kantor cabang bank asing akan menerima Rp4,9 triliun. “Totalnya jadi 124 bank. Artinya semua bank akan terima,” katanya.
Next Article Video: Jurus BI Dorong Pertumbuhan Kredit pada Era Suku Bunga Tinggi
Artikel ini disadur dari Semua Bank di RI Bakal Diguyur Rp290 T Tahun Depan, Ini Sumbernya