Jakarta – SEC mengajukan gugatan terhadap pendatang terkaya di dunia, Elon Musk. SEC menuduh miliarder ini melakukan penyalahgunaan sekuritas pada tahun 2022 oleh sebab itu Elon tidaklah mengungkapkan bahwa Ia telah lama menghimpun saham terlibat di dalam Twitter. Hal ini dianggap sebuah kerahasiaan yang digunakan memungkinkannya untuk membeli saham dengan tarif yang tersebut sangat rendah.
Diketahui, Musk, yang digunakan juga ketua eksekutif Tesla serta SpaceX, membeli Twitter senilai US$44 miliar pada akhir 2022 sesudah itu juga mengubah namanya berubah menjadi X pada tahun berikutnya.
Sebelum akuisisi, ia sudah menggenggam tempat di perusahaan lebih banyak dari 5%, sehingga diperlukan untuk mengungkapkan kepemilikannya untuk umum di waktu 10 hari kalender setelahnya mencapai ambang batas tersebut.
Menurut pengaduan perdata SEC, yang mana diajukan di dalam Pengadilan Distrik Amerika Serikat di Washington, D.C., Musk terlambat lebih besar dari 10 hari pada melaporkan informasi material tersebut. Hal itu memungkinkan untuk membayar kurang dari US$150 jt untuk saham yang digunakan dibelinya setelahnya laporan kepemilikan khasiat keuangannya jatuh tempo.
“Para pemodal mungkin saja akan menawar saham yang dimaksud seandainya dia tahu tentang pembelian juga ketertarikan Musk terhadap perusahaan tersebut,” mengutip CNBC International, Rabu (15/1).
SEC telah lama menyelidiki apakah Musk, atau siapa pun yang tersebut bekerja dengannya, melakukan penggelapan sekuritas pada tahun 2022 pada pada waktu pengumuman kepemilikan Twitter.
Musk mengungkapkan pada sebuah posting ke X bulan berikutnya bahwa SEC mengeluarkan permintaan penyelesaian, menekannya untuk menyetujui kesepakatan, termasuk denda pada waktu 48 jam atau menghadapi tuntutan berhadapan dengan beraneka tuduhan terkait pembelian saham.
Pengacara Musk, Alex Spiro mengutarakan di sebuah pernyataan melalui email pada hari Selasa bahwa tindakan SEC adalah pengakuan bahwa mereka itu tak dapat mengajukan persoalan hukum yang digunakan sebenarnya.
Spiro, individu mitra di dalam Quinn Emanuel, menambahkan bahwa Musk tidak ada melakukan kesalahan apa pun serta mengumumkan gugatan itu palsu juga merupakan hasil dari kampanye pelecehan selama beberapa tahun, yang digunakan berpuncak pada satu keluhan yang tidaklah masuk akal.
Seorang juru bicara SEC menolak berkomentar pada luar rilis litigasi serta pengaduan, yang dimaksud secara harfiah merupakan perkara aktual yang dimaksud diajukan oleh SEC.
Dalam sebuah posting pada X setelahnya pengaduan diajukan, Musk menyampaikan SEC sebagai organisasi yang mana benar-benar merusak yang tersebut berfokus pada hal-hal seperti ini sewaktu ada begitu berbagai kejahatan yang tersebut tidak ada dihukum.
Musk mempunyai waktu sepekan lagi untuk miliki pengaruh yang digunakan tak tertandingi pada Gedung Putih, seiring dengan dimulainya masa jabatan kedua Presiden terpilih Donald Trump pada 20 Januari mendatang. Musk sendiri merupakan pendukung keuangan utama Trump pada tahap akhir kampanye, siap untuk menjadi pemimpin sebuah kelompok penasihat yang akan fokus pada pengurangan regulasi, termasuk yang dimaksud mempengaruhi bervariasi perusahaan Musk.
Pada bulan Juli, Trump bersumpah untuk mengakhiri ketua SEC Gary Gensler, yang digunakan masa jabatannya dimulai pada tahun 2021 di bawah Presiden Joe Biden. Setelah kemenangan Trump di pemilu, Gensler mengumumkan bahwa ia akan mengundurkan diri dari jabatannya. Trump berencana untuk mencalonkan Paul Atkins sebagai ketua SEC berikutnya.
SEC mengatakan, Musk sudah melintasi batas kepemilikan 5% di kepemilikan Twitter-nya pada bulan Maret 2022, lalu akan diminta untuk mengungkapkan kepemilikannya pada tanggal 24 Maret 2025.
SEC menuduh bahwa Musk menghabiskan lebih besar dari US$500 jt untuk membeli lebih tinggi banyak saham Twitter selama periode antara pengungkapan yang tersebut diwajibkan juga hari pengajuan yang mana sebenarnya.
Dalam pengaduan tersebut, SEC menyatakan bahwa merek meminta-minta pengadilan juri juga memohonkan agar Musk dipaksa untuk membayar ganti kehilangan menghadapi pengayaannya yang tiada adil dan juga hukuman perdata.
Tuntutan ini merupakan fase terbaru dari saga yang telah lama berlangsung selama hampir tiga tahun.
Next Article Kena Prank Elon Musk, Bank Raksasa Gagal Cuan-Bonus Melayang
Artikel ini disadur dari SEC Gugat Elon Musk Atas Soal Kepemilikan Saham Twitter