Berita  

Saat IHSG Galau, Deretan Saham Ini adalah Jadi Penopangnya

Saat IHSG Galau, Deretan Saham Hal ini adalah Jadi Penopangnya

Jakarta – Angka Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau cenderung naik tipis pada perdagangan pembukaan II Selasa (7/1/2025), setelahnya sempat melakukan aksi volatil dalam sepanjang pembukaan I hari ini.

Per pukul 14:00 WIB, IHSG naik 0,12% ke sikap 7.088,99. IHSG masih bertahan pada level psikologis 7.000, meskipun di dalam pertemuan I hari ini pergerakan cenderung volatil.

Nilai proses indeks pada pertemuan II hari ini sudah ada mencapai sekitar Simbol Rupiah 5,1 triliun dengan jumlah proses mencapai 10,2 miliar lembar saham juga sudah ada ditransaksikan berjumlah 653.802 kali. Sebanyak 243 saham menguat, 336 saham melemah, serta 212 saham cenderung stagnan.

Adapun emiten energi baru terbarukan (EBT) konglomerasi Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menjadi penopang IHSG terbesar dalam pembukaan II hari ini yakni mencapai 23 indeks poin. Selain itu, adapula emiten pertambangan Grup Salim PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) yang tersebut bermetamorfosis menjadi penopang IHSG sebesar 7,6 indeks poin.

IHSG menggerakkan volatil hingga pembukaan II hari ini, di berada dalam masih derasnya dana pemodal asing yang meninggalkan dari lingkungan ekonomi saham RI. Pada perdagangan kemarin, berdasarkan data pasar, asing kembali mencatatkan jualan bersih (net sell) atau outflow sebesar Simbol Rupiah 923,39 miliar, dengan rincian sebesar Rupiah 623,31 miliar dalam pangsa reguler serta sebesar Simbol Rupiah 300,08 miliar pada pangsa tunai juga negosiasi.

Ketidakpastian ke Amerika Serikat mengingat pangsa masih menanti kepastian arah kebijakan tarif impor hingga keimigrasian Amerika Serikat era Presiden Donald Trump yang akan dilantik 20 Januari 2025 kemudian status pada di negeri menciptakan asing cenderung memburu dolar Amerika Serikat serta bahkan pangsa saham AS.

Selain itu, pangsa juga masih menanti rilis data ekonomi di dalam global khususnya di Negeri Paman Sam pada pekan ini. Dari AS, pangsa akan mengantisipasi rilis data Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS) yang dimaksud meliputi inisiasi pekerjaan baru (Job Opening) kemudian laporan pemutusan hubungan kerja secara sukarela (Job Quit) November 2024.

Mengutip dariCNBC International, menurut proyeksi Dow Jones, ekonom memperkirakan 7,7 jt tambahan lowongan pekerjaan di dalam bulan November.

Sementara itu, menurut sumber yang digunakan sama, untuk laporan Perubahan Ketenagakerjaan ADP untuk bulan Desember 2024 akan dirilis pada Rabu besok, yang dimaksud merupakan ukuran inovasi jumlah agregat khalayak yang bekerja ke sektor swasta ke AS. Diperkirakan akan menunjukkan bahwa 130.000 pekerjaan ditambahkan pada bulan Desember.

Sementara itu, menurut lamanTradingeconomics, untuk jumlahjob quitspada November 2024 diperkirakan turun 3,31 jt dibandingkan bulan sebelumnya yang digunakan sempat naik ke sikap lima bulan tertinggi sebanyak 3,32 juta.

Beralih ke pada negeri, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan beberapa hal pada konferensi pers APBN Kita di dalam Gedung Djuanda, Kemenkeu pada Awal Minggu kemarin (6/1/2025), meliputi asumsi dasar makro juga tutup buku APBN 2024.

Tercatat, Anggaran Pendapatan serta Belanja Negara (APBN) 2024 defisit sebesar 2,29% terhadap produk-produk domestik bruto (PDB).

Adapun, seluruh asumsi dasar dunia usaha makro pada APBN 2024 meleset dari target.

Pertama, dari kenaikan harga yang diasumsikan mencapai 2,8% yoy, namun realisasi akhir tahun, IHK belaka berkembang 1,57% yoy.

Kedua, nilai tukar rupiah diasumsikan Mata Uang Rupiah 15.000/US$, tetapi yang digunakan berjalan nilai tukar rupiah hingga penghujung tahun berikutnya masih betah pada berhadapan dengan Rp16.000/US$.

Terakhir, dari proyeksi peningkatan sektor ekonomi yang dimaksud diasumsikan dapat mencapai 5,2% yoy, tampaknya tiada akan mencapai target, tetapi Sri Mulyani mengemukakan akan mencapai sesuai outlook pada kisaran 5%.

“Pertumbuhan kegiatan ekonomi kuartal I capai 5,11%, kuartal II 5,05%, kuartal III 4,95%, kemudian kuartal IV masih belum keluar, kita estimasi keseluruhan tahun diperkirakan di 5%,” tutur Sri Mulyani pada konferensi pers, Hari Senin (6/1/2025).

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah komoditas jurnalistik dalam bentuk pandangan CNBC Tanah Air Research. Analisis ini tidak ada bertujuan meminta pembaca untuk membeli, menahan, atau mengirimkan barang atau sektor pembangunan ekonomi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidaklah bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari kebijakan tersebut.

Next Article IHSG Terbang 1% Lebih, Duo Saham Prajogo Jadi Penopang Terbesar

Artikel ini disadur dari Saat IHSG Galau, Deretan Saham Ini Jadi Penopangnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *