Rupiah turun di sedang lingkungan ekonomi nantikan isyarat lebih tinggi lanjut tentang FFR

Rupiah turun di dalam sedang lingkungan dunia usaha nantikan isyarat lebih banyak besar lanjut tentang FFR

Ibukota Indonesia – Angka tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan Selasa ditutup turun ke berada dalam pangsa mengharapkan isyarat lebih lanjut lanjut tentang pemotongan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) Fed Funds Rate (FFR).

Pada akhir perdagangan Selasa, rupiah melemah 40 poin atau 0,25 persen berubah menjadi Rp15.946 per dolar Amerika Serikat dari sebelumnya sebesar Rp15.906 per dolar AS.

"Sejumlah pejabat Fed akan berpidato pada beberapa hari mendatang, teristimewa Ketua Jerome Powell pada hari Rabu. Pidatonya disampaikan hanya sekali beberapa minggu sebelum penghadapan terakhir Fed untuk tahun ini, di dalam mana bank sentral secara luas diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin," kata pengamat pangsa uang Ibrahim Assuaibi pada keterangannya di Jakarta, Selasa.

Ibrahim menuturkan ketidakpastian berkembang melawan prospek jangka panjang untuk suku bunga, khususnya mengingat tanda-tanda naiknya harga yang kuat juga ketahanan di lingkungan ekonomi tenaga kerja. Angka penggajian nonpertanian untuk November akan dirilis hari terakhir pekan ini serta secara luas diharapkan berubah menjadi factor di prospek bank sentral Amerika Serikat atau The Fed terhadap suku bunga.

Gubernur Federal Reserve Christopher Waller, yang digunakan pandangannya banyak berubah jadi penentu kebijakan moneter AS, memaparkan bahwa ia cenderung membantu pemangkasan suku bunga lagi bulan ini, tetapi Presiden Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic menyatakan bahwa Fed masih diperlukan mempertimbangkan data pekerjaan yang mana akan datang.

Investor bersiap untuk pembacaan yang mana berisiko kuat, oleh sebab itu dampak gangguan jiwa terkait badai baru-baru ini mereda. Prospek jangka panjang untuk suku bunga juga dibayangi oleh ketidakpastian berhadapan dengan pemerintahan Presiden terpilih Negeri Paman Sam Donald Trump.

Trump secara luas diperkirakan akan memberlakukan kebijakan ekspansif serta proteksionis, yang digunakan dapat menggalang suku bunga serta inflasi.

Pembacaan aktivitas perusahaan yang positif dari Tiongkok, yang dimaksud menunjukkan langkah-langkah stimulus terbaru dari Beijing membuahkan hasil. Namun, para penjual mengawaitu lebih tinggi berbagai isyarat tentang Tiongkok dari dua pertarungan kebijakan pemerintah utama pada Desember.

Memburuknya hubungan perdagangan antara Amerika Serikat kemudian Tiongkok juga diperkirakan berisiko merusak ekonomi Tiongkok, sehingga mengempiskan minatnya terhadap komoditas.

Kurs DKI Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Nusantara pada Selasa tergelincir ke level Rp15.950 per dolar Amerika Serikat dari sebelumnya sebesar Rp15.905 per dolar AS.

Artikel ini disadur dari Rupiah turun di tengah pasar nantikan isyarat lebih lanjut tentang FFR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *