Jakarta-Nilai tukar rupiah berada di tekanan berat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Awal pekan ini, dolar Negeri Paman Sam sudah ada bertengger pada level Rp16.440.
David Sumual, Kepala Ekonom PT Bank BCA Tbk menjelaskan lemahnya rupiah dipengaruhi oleh sentimen global, khususnya yang digunakan bersumber dari kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
“Ada pengumuman tarif Trump yang digunakan kemudian diinformasikan pada hari Sabtu,” ungkapnya untuk CNBC Indonesia, Hari Senin (3/2/2025)
Kanada kemudian Meksiko akan dikenakan tarif impor sebesar 25%, sementara China hanya sekali 10%. Tarif yang disebutkan diharapkan mulai berlaku pada Selasa, 4 Februari 2025.
Hal ini diperburuk, sebab Kanada dan juga Meksiko berencana membalas kebijakan Trump. “Bisa ada eskalasi saling balas ke depannya,” ujarnya.
David memperkirakan rupiah sanggup melakukan pergerakan pada rentang 16.420-16.520 terhadap dolar AS.
Global Markets Economist Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto juga mengutarakan hal yang digunakan senada. Dolar Amerika Serikat diperkirakan Rp16.382-16.487.
Next Article Jelang Pemberitahuan Suku Bunga, Dolar Turun ke Mata Uang Rupiah 15.300
Artikel ini disadur dari Rupiah Terus Ambruk! Dolar AS Bisa Tembus Rp16.500?