DKI Jakarta – Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengemukakan nilai tukar rupiah tertekan dolar Amerika Serikat (AS) mendekati penghadapan Federal Open Market Committee (FOMC) dini hari nanti.
“Saya mengamati rupiah dan juga mata uang regional masih akan cenderung tertekan terhadap dolar AS. Dolar Negeri Paman Sam sendiri masih cukup kuat menjauhi perjumpaan FOMC waktu malam ini,” ucapannya saat ditanya, pada Jakarta, Rabu.
Untuk pergerakan indeks dolar pada pagi ini, mengalami kenaikan bermetamorfosis menjadi 106,92 dibandingkan pagi sebelumnya, yakni 106,77. Artinya, dolar Negeri Paman Sam masih menguat dibandingkan nilai tukar lainnya.
“Indeks dolar Negeri Paman Sam sebenarnya masih di zona koreksi hari ini (sehingga nilai tukar rupiah pada pengaktifan perdagangan hari ini menguat tipis), belaka koreksi teknis dari penguatan besar pada sepekan terakhir. (Adapun) rupiah dan juga mata uang regional berbalik melemah akibat juga masih tertekan oleh perlambatan perekonomian China,” kata ia lagi.
Kurs rupiah ditutup menguat 3 poin atau 0,02 persen berubah menjadi Rp16.098 per dolar Amerika Serikat dari sebelumnya sebesar Rp16.101 per dolar Amerika Serikat pada akhir perdagangan hari ini.
Adapun Kurs Ibukota Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Tanah Air pada Rabu mengalami pelemahan ke level Rp16.100 per dolar Amerika Serikat dari sebelumnya sebesar Rp16.050 per dolar AS.
Kendati nilai tukar mengalami pelemahan, BI cukup terlibat melakukan intervensi terhadap rupiah setelahnya memasuki zona Rp16 ribu per dolar Negeri Paman Sam untuk mempertahankan mata uang tanah air ini tak melemah terlalu jauh.
“Biasanya, intervensi BI di bursa spot, non deliverable forward, juga obligasi,” ujar Lukman.
Pada hari ini juga, Rapat Dewan Pengelola (RDG) Bank Nusantara (BI) memutuskan untuk kekal mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate di level 6 persen.
Suku bunga deposit facility juga kekal ditahan pada level 5,25 persen juga suku bunga lending facility juga kekal sebesar 6,75 persen.
Sebelum pengumuman tersebut, Lukman sudah pernah memperkirakan bahwa BI akan masih melindungi suku bunga acuan BI-Rate.
“BI diperkirakan akan masih pada kebijakan suku bunga lalu akan mengulangi pernyataan seputar stabilitas nilai rupiah,” ucapannya pula.
Artikel ini disadur dari Rupiah tertekan dolar AS menjelang pertemuan FOMC