DKI Jakarta –
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Negeri Paman Sam pada perdagangan Kamis meningkat pada berada dalam optimisme penanam modal terhadap stabilitas rupiah ke depan.
Pada awal perdagangan Kamis pagi, rupiah meningkat 34 poin atau 0,22 persen berubah menjadi Rp16.001 per dolar Negeri Paman Sam dari sebelumnya sebesar Rp16.035 per dolar AS.
"Peningkatan cadangan devisa Indonesia yang mana signifikan menggalang optimisme penanam modal terhadap stabilitas rupiah ke depan, sehingga permintaan terhadap rupiah meningkat," kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede ketika dihubungi ANTARA pada Jakarta, Kamis.
Cadangan devisa Nusantara pada Juli 2024 meningkat sebesar 5,23 miliar dolar Negeri Paman Sam berubah jadi 145,40 miliar dolar AS.
Perbaikan cadangan devisa yang disebutkan didorong oleh aliran masuk dana dari lingkungan ekonomi saham kemudian obligasi, penerbitan Sukuk global, juga aliran masuk dana dari Sekuritas Rupiah Bank Nusantara (SRBI).
Investor asing membukukan net buy sebesar 21,28 jt dolar Negeri Paman Sam pada lingkungan ekonomi saham, menggerakkan Angka Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat sebesar 1,16 persen ke level 7.212.
Pada Rabu, rupiah berubah jadi mata uang terkuat di dalam kawasan Asia, yang digunakan mana ditutup menguat 0,81 persen ke level 16.035 per dolar AS.
Mayoritas imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) turun 1-2 basis poin (bps), menyusul apresiasi rupiah yang mana cukup signifikan pada sesi perdagangan Rabu.
Volume perdagangan obligasi pemerintah pada Rabu tercatat sebesar Rp20,35 triliun, tambahan rendah dibandingkan ukuran perdagangan Selasa yang sebesar Rp36,06 triliun.
Josua memprediksi rupiah akan menggerakkan di dalam kisaran Rp15.975 per dolar Negeri Paman Sam sampai dengan Rp16.100 per dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini.
Artikel ini disadur dari Rupiah meningkat di tengah optimisme investor pada stabilitas ke depan