Ibukota – Kuantitas tukar rupiah (kurs) pada penutupan perdagangan pada Awal Minggu menguat 12 poin atau 0,08 persen berubah menjadi Rp16.368 per dolar Amerika Serikat dari sebelumnya Rp16.380 per dolar AS.
Kurs Ibukota Indonesia Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia juga menguat tipis level Rp16.372 per dolar Negeri Paman Sam dari sebelumnya sebesar Rp16.373 per dolar AS.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi menilai, sikap Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump yang mana tak terlalu keras terhadap China bermetamorfosis menjadi factor yang digunakan mempengaruhi pelemahan dolar Amerika Serikat serta mengupayakan penguatan rupiah.
“Harapan akan retorika yang dimaksud bukan terlalu keras terhadap Tiongkok meningkat setelahnya Trump tidaklah menyebutkan rencananya untuk tarif perdagangan selama rapat umum kemenangan (pemilihan umum AS) dalam Washington pada Mingguan (19/1). Namun, Presiden terpilih itu menegaskan kembali rencana untuk menindak tegas imigrasi juga menghurangi pengawasan pemerintah terhadap perusahaan-perusahaan domestik,” kata beliau pada keterang tercatat di dalam Jakarta, Senin.
Indeks dolar Amerika Serikat pada pagi ini mencapai 109,33, lebih besar besar berbeda dengan hari terakhir pekan (17/1) yang melakukan aksi dalam bawah 109.
Di sisi lain, Trump juga berjanji hendak mengenakan bea masuk hingga 60 persen terhadap semua barang impor dari China, seiring memiliki target Meksiko lalu Kanada dengan tarif yang digunakan tambahan tinggi.
Menurut Ibrahim, langkah seperti itu berisiko mengganggu perdagangan global lalu berubah menjadi pertanda buruk bagi kegiatan ekonomi yang didorong oleh ekspor.
“Tiongkok diperkirakan akan mengeluarkan langkah-langkah stimulus yang lebih lanjut agresif untuk mengimbangi hambatan kegiatan ekonomi dari prospek kenaikan tarif. Trump diperkirakan akan memberikan tekanan lebih banyak besar pada ekonomi Tiongkok, akibat bergulat dengan disinflasi yang digunakan terus-menerus juga kejatuhan bursa properti yang berkepanjangan. Namun, data produk-produk domestik bruto yang dimaksud dirilis minggu sesudah itu sesuai ekspektasi pemerintah ke 5 persen, menunjukkan beberapa perbaikan di dunia usaha Tiongkok,” ungkap dia.
Artikel ini disadur dari Rupiah menguat seiring sikap Trump tak terlalu keras terhadap China