Ibukota – Analis Bank Woori Saudara Rully Nova memaparkan kegelisahan yang dimaksud mereda terhadap kebijakan tarif dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menguatkan nilai tukar (kurs) rupiah dan juga mayoritas mata uang regional Asia lainnya.
“Rupiah hari (Rabu) ini diperkirakan diperdagangkan menguat dalam kisaran Rp16.300-Rp16.350 dipengaruhi penguatan mayoritas mata uang regional Asia pasca perasaan khawatir mengenai tarif mereda,” ucapnya untuk ANTARA di Jakarta, Rabu.
Nilai tukar rupiah (kurs) pada pengaktifan perdagangan hari ini menguat 33 poin atau 0,20 persen bermetamorfosis menjadi Rp16.310 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.343 per dolar AS.
Kemudian, mayoritas mata uang juga menguat seperti bath 0,48 persen, ringgit 0,36 persen, won 0,31 persen.
Selain itu, indeks dolar Amerika Serikat pada hari ini melemah bermetamorfosis menjadi 108, 06 dan juga obligasi Negeri Paman Sam turun di dalam 4,58 persen
Untuk factor domestik, sentimen akan datang dari aturan terkait devisa hasil ekspor sumber daya alam (DHE SDA) yang mana akan dikeluarkan oleh Bank Indonesia.
Aturan baru DHE SDA yang dimaksud akan segera mewajibkan eksportir menempatkan sebesar 100 persen DHE SDA ke Negara Indonesia minimal selama satu tahun.
“Pengaruh aturan DHE SDA tidak ada akan besar mengingat volatilitas rupiah lebih tinggi berbagai dipengaruhi oleh global,” kata Rully
Artikel ini disadur dari Rupiah menguat seiring kekhawatiran terhadap kebijakan tarif AS mereda