DKI Jakarta – Skor tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan Selasa, ditutup melemah tipis pasca rilis survei Bank Tanah Air bahwa pemasaran eceran November 2024 diperkirakan meningkat.
Pada akhir perdagangan Selasa, rupiah merosot empat poin atau 0,03 persen menjadi Rp15.871 per dolar Amerika Serikat dari sebelumnya sebesar Rp15.867 per dolar AS.
“BI merilis survei transaksi jual beli eceran yang mana diperkirakan lebih tinggi kuat jika dibandingkan bulan sebelumnya,” kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova pada waktu dihubungi ANTARA pada Jakarta, Selasa.
Survei Penjualan Eceran Bank Tanah Air (BI) memperkirakan transaksi jual beli eceran meningkat pada November 2024, yang tercermin dari Angka Penjualan Riil (IPR) November 2024 sebesar 211,5 atau bertambah 1,7 persen secara year on year (yoy), lebih lanjut membesar daripada perkembangan bulan sebelumnya.
Perkembangan pemasaran eceran yang disebutkan teristimewa didorong oleh peningkatan jualan kelompok unsur bakar kendaraan bermotor, suku cadang lalu aksesori, dan juga subkelompok sandang.
Rully menuturkan rupiah menguat tipis seiring dengan peningkatan keyakinan cut rate oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed pekan depan yang mana ditopang oleh nomor pengangguran Amerika Serikat yang tersebut naik bermetamorfosis menjadi 4,2 persen.
Probabilitas pemotongan suku bunga kebijakan The Fed meningkat menjadi 85 persen dengan besaran penurunan 25 basis poin (bps).
Kurs Ibukota Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Negara Indonesia pada Selasa merosot ke level Rp15.874 per dolar Negeri Paman Sam dari sebelumnya sebesar Rp15.861 per dolar AS.
Artikel ini disadur dari Rupiah melemah setelah rilis survei penjualan eceran