Jakarta – Pelemahan rupiah pagi hari ini dipicu oleh ulah Presiden Negeri Paman Sam Donald Trump. Pada Hari Sabtu (1/2/2025), Trump akhirnya menerapkan kenaikan tarif impor yang tersebut telah lama lama direncanakannya melawan barang-barang dari Kanada, Meksiko, lalu China.
Kanada lalu China akan dikenakan tarif impor sebesar 25%, sementara China cuma 10%. Tarif yang disebutkan diharapkan mulai berlaku pada Selasa, 4 Februari 2025.
Dilansir dari Refinitiv, rupiah terpuruk 0,89% sekitar pukul 09:12 Waktu Indonesia Barat di dalam bilangan Rp16.440/US$ pada hari ini, Hari Senin (03/02/2025). Letak ini merupakan yang tersebut terparah sejak 21 Juni 2024 atau sekitar tujuh bulan terakhir.
Dikutip dari surat perintah Trump, tarif 25% dikenakan untuk barang impor Kanada serta Meksiko juga 10% untuk China. Namun, khusus energi, impor dari Kanada berlaku lebih lanjut rendah, 10%. Kebijakan ini untuk meminimalkan dampak pada nilai tukar bensin serta minyak pemanas rumah tangga.
Presiden Negeri Paman Sam itu mengutarakan langkah yang disebutkan merupakan respons berhadapan dengan kekhawatirannya tentang imigrasi ilegal dan juga perdagangan narkoba, dua dari janji utama yang tersebut menjadi dasar kampanyenya.
Trump memposting pada jaringan Truth Social miliknya bahwa hal “ini dijalankan melalui Undang-Undang Kekuatan Sektor Bisnis Darurat Internasional (IEEPA) lantaran ancaman besar dari imigran gelap dan juga bubuk-bubuk mematikan yang dimaksud membunuh Warga Negara AS, satu di antaranya fentanil.”
Bersama-sama, China, Meksiko, juga Kanada menyumbang lebih besar dari 40% impor ke Amerika Serikat tahun lalu.
Next Article 4 Hari Beruntun Rupiah Ambruk, Dolar Sentuh Rp15.415
Artikel ini disadur dari Rupiah Ambruk! Ini Penyebab Dolar Rp16.440 di Awal Pekan