Ibukota –
Dalam aksi IPO, perseroan berhasil mencatatkan kelebihan permintaan banyaknya 260,14 kali pada penjatahan terpusat yang mana merefleksikan antusiasme pangsa melawan IPO ini juga merupakan wujud kepercayaan penanam modal melawan kinerja lalu prospek usaha perseroan.
“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya melawan dukungan Otoritas Jasa Keuangan kemudian BEI, sehingga perseroan dapat melakukan pencatatan perdana saham pada 5 Desember 2024. Kami juga mengucapkan terima kasih terhadap PT Kustodian Sentral Efek Tanah Air (KSEI), lembaga kemudian profesi penunjang lingkungan ekonomi modal, Serta pihak-pihak lainnya yang tersebut tak dapat kami sebutkan satu per satu," ujar Direktur Utama AADI Julius Aslan ke Main Hall, BEI, Jakarta, Kamis.
Dalam IPO, AADI melepas banyaknya 778,68 jt saham, atau setara 10 persen persen dari modal ditempatkan dan juga disetor oleh perseroan, kemudian berhasil meraih dana segar senilai Rp4,32 triliun.
Julius mengungkapkan dana hasil IPO itu sebesar 37,23 persen akan digunakan untuk keperluan pemberian pinjaman oleh perseroan terhadap PT Maritim Barito Perkasa untuk kegiatan pembangunan ekonomi kemudian kegiatan korporasi lainnya yang digunakan dapat menggalang peningkatan aktivitas operasional.
Melalui IPO, Ia berharap perseroan dapat mengoptimalkan bentuk permodalan untuk membantu pertumbuhan berkelanjutan dari aset-aset yang dimiliki.
"Kami tetap optimis dengan prospek bursa batu bara termal global yang tersebut ditopang oleh perkembangan permintaan energi," ujar Julius.
Ia menjelaskan, perseroan melalui perusahaan anaknya, bergerak di usaha pertambangan batu bara termal, logistik, pengelolaan aset lahan, pengelolaan air, ketenagalistrikan serta investasi.
Model usaha yang mana terintegrasi di dalam sepanjang rantai pasokan ini memungkinkan perseroan untuk mencapai keunggulan operasional juga efisiensi biaya di serangkaian bisnisnya.
"Operational excellence merupakan core competence perseroan yang tersebut memungkinkannya untuk terus dapat bersaing serta bertahan pada menghadapi keadaan makro yang mana penuh dengan tantangan," ujar Julius.
Ia melanjutkan, perseroan menyadari pentingnya penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan juga pengelolaan aspek – aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) di kegiatan perusahaan grup Perseroan.
"Dalam melakukan kegiatan operasinya, perseroan, melalui perusahaan anaknya menerapkan prinsip – prinsip Good Penambangan Practices," ujar Julius.
Ia meyakinkan Grup Perseroan telah dilakukan dan juga senantiasa secara bergerak berpartisipasi di upaya pelestarian lingkungan juga meminimalkan dampak operasi, dan juga mengimplementasikan acara sosial yang tersebut efektif bagi rakyat sekitar agar dia dapat senantiasa mandiri.
Produk batu bara termal utama perusahaan anak Perseroan yang dimaksud dikenal dengan nama Envirocoal memiliki komposisi polutan yang mana sangat rendah dibandingkan dengan barang batu bara termal lain ke lingkungan ekonomi seaborne yang berubah menjadi salah satu keunggulan kompetitif.
Artikel ini disadur dari Resmi IPO, saham Adaro Andalan Indonesia dibuka tembus ARA
