Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkap pernyataan perihal rencana Bursa Efek Negara Indonesia (BEI) yang akan menemuinya perihal rencana BUMN yang mau melakukan Initial Public Offering (IPO).
Erick mengaku, pihak bursa hingga pada waktu ini belum menghubungi dirinya perihal rencana tersebut. “Belum, belum Belum dikontak,” kata beliau pada waktu ditemui di dalam Hotel Mulia Jakarta, Rabu di malam hari (15/1).
Erick menyebut, pihaknya masih menanti kabar dari pihak BEI untuk duduk sama-sama mendiskusikan aksi korporasi perusahaan pelat merah dalam lantai bursa.
“Kita tunggu. Iya memang benar ya makin banyak yang dimaksud ke Bursa makin bagus,” sebutnya.
Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pihaknya telah terjadi mempunyai kesepakatan dengan Kementerian BUMN terkait IPO perusahaan pelat merah. Pihaknya pun akan bertemu dengan perwakilan kementerian untuk mendiskusikan rencana tersebut.
“Kami sedang mengomunikasikan secepatnya,” ungkap Nyoman terhadap wartawan di dalam Gedung BEI, Jakarta, Senin, (13/1/2025).
Bursa pun optimis serangkaian IPO BUMN akan lebih besar enteng lantaran pemerintahan baru sudah pernah terbentuk.
Untuk mengawal IPO perusahaan pelat merah ini, BEI menyatakan siap untuk melakukan pendampingan pendaftaran diri sebagai perusahaan terbuka.
Meski demikian, Nyoman tiada bisa jadi melakukan konfirmasi kapan pertarungan BEI dan juga Kementerian BUMN ini dilakukan. Ia pun enggan menjawab persoalan identitas perusahaan yang digunakan dimaksud.
Sebelumnnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo memberi sinyal bahwa perusahaan yang dimaksud akan dicalonkan berubah menjadi emiten berasal dari holding group BUMN tambang MIND ID.
“Sementara ini belum ada ya, belum ada yang dimaksud kita lihat, Jangka pendek. tapi jangka menengah menurut kami yang digunakan paling bagus untuk IPO itu dalam grup MIND ID,” ungkap Tiko terhadap wartawan, dalam Depok, hari terakhir pekan (27/12/2024).
Tiko tak menjelaskan tambahan lanjut terkait sosok IPO BUMN tersebut. Meski demikian, Ia membuka kemungkinan untuk menyebabkan holding MIND ID atau pun salah satu anak usahanya yaitu PT Nusantara Asahan Aluminium (Inalum).
“Bisa diholdingnya, bisa saja di inalumnya. Bisa dua-duanya, jadi kita kaji,” paparnya.
Next Article Harga Saham Meroket, BEI Gembok Saham ARGO, JMAS lalu NICK
Artikel ini disadur dari Rencana Bursa ke Kementerian BUMN, Ini Respons Erick