Reporter: | Editor:
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) mengalami penurunan keuntungan pada periode setengah tahun ini. Emiten yang dimaksud melakukan aksi pada lapangan usaha keramik yang disebutkan meraih laba bersih sebesar Simbol Rupiah 203,15 miliar pada enam bulan pertama 2024.
Keuntungan ARNA menyusut 16,59% dibandingkan laba tahun berjalan yang dimaksud dapat diatribusikan untuk pemilik entitas induk pada semester I-2023, yang dimaksud kala itu sebesar Mata Uang Rupiah 243,57 miliar. Penurunan laba bersih ini berlangsung sewaktu transaksi jual beli neto ARNA cenderung stagnan.
ARNA mengantongi jualan neto senilai Simbol Rupiah 1,22 triliun pada semester I-2024, mengecil tipis 0,32% ketimbang capaian semester I-2023. Namun pada pada waktu yang sama, beban pokok perdagangan ARNA meningkat 6,41% secara tahunan berubah jadi Rupiah 803,37 miliar.
Kondisi ini memangkas perolehan laba kotor ARNA banyaknya 11,13% berubah menjadi Simbol Rupiah 418,12 miliar pada semester I-2024. Sedangkan dari sisi laba usaha, ARNA membukukan Mata Uang Rupiah 261,92 miliar atau mengecil 16,52% secara tahunan.
Baca Juga:
Analis RHB Sekuritas Tanah Air Mutiara Nita lalu Muhammad Wafi di risetnya pada 15 Juli 2024 mengamati beberapa jumlah katalis yang dapat menjadi pendorong kinerja ARNA. Pertama, pemulihan ukuran pelanggan yang didukung oleh segmen porselen.
RHB Sekuritas menyoroti tambahan kapasitas ARNA sebesar 4,4 jt meter persegi di dalam segmen porselen yang dimaksud mulai beroperasi komersial pada Maret 2023. Mutiara dan juga Wafi memperkirakan pemanfaatan penuh 7,4 jt meter persegi operasi porselen pada akhir tahun 2024.
ARNA memiliki target tingkat ukuran jualan bulanan rata-rata sebesar 1,7 jt meter persegi dalam semester I-2024. Adapun, total besar transaksi jual beli ARNA di kuartal II-2024 terpengaruh oleh Lebaran dalam bulan April.
Pemulihan signifikan terlihat di dalam bulan Mei – Juni, dengan besar transaksi jual beli mencapai 5,7 jt meter persegi per bulan, atau 14% ke berhadapan dengan ukuran bulanan rata-rata tahun 2023 sebesar 5,1 jt meter persegi. “Kami perkirakan peningkatan aktivitas ke bursa properti akan memperkuat permintaan substansi bangunan,” ungkap Mutiara dan juga Wafi di riset tersebut.
Baca Juga:
Kedua, penyesuaian biaya jual rata-rata alias average selling price (ASP) dapat muncul setelahnya peperangan biaya mereda. ARNA mengidentifikasi 90 jt meter persegi bursa untuk ubin putih, yang mana ketika ini didominasi oleh item impor juga dumping yang mana merugikan produsen lokal.
Pemerintah berencana menerapkan tarif impor anti-dumping. Barang impor yang terbukti dumping akan dikenakan tarif impor tambahan. “Kami perkirakan pangsa yang dimaksud lebih tinggi sehat untuk ARNA dengan peluang kenaikan ASP yang mana tidaklah akan berdampak signifikan pada pangsa pasarnya,” sebut Mutiara lalu Wafi.
Mutiara serta Wafi pun menyematkan rekomendasi buy saham ARNA dengan target harga jual Mata Uang Rupiah 870 per saham. Adapun, ketika ini harga jual ARNA berada pada level Mata Uang Rupiah 715 per saham, usai ditutup stagnan pada perdagangan Selasa (23/7).
Harga saham ARNA sempat melejit sejak awal bulan Juli 2024, serta sekarang ini mengakumulasi penguatan 23,28% secara bulanan. Namun secara year to date harga saham ARNA belaka mengakumulasi kenaikan 7,52%.
Baca Juga:
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengamati sejak melandai kemudian mencapai titik terendah pada bulan Juni, pergerakan biaya saham ARNA sedang berada pada fase uptrend. Hanya saja, secara teknikal laju ARNA tertahan oleh MA60 pada timeframe mingguan.
Meski begitu, saham ARNA masih berpeluang melanjutkan kenaikan. Sehingga masih layak dikoleksi dengan strategi buy on weakness mencermati support di area Rupiah 640, resistance Rp 725 dengan target tarif d Mata Uang Rupiah 745 – Rupiah 775.
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo punya pandangan serupa, dimana pergerakan saham ARNA masih di uptrend jangka pendek – menengah. Koreksi wajar memiliki kemungkinan terjadi, tapi kesempatan kenaikan biaya juga masih terbuka.
Dus, William turut menyematkan rekomendasi buy on weakness saham ARNA. Perhatikan support di area Rupiah 600 lalu resistance pada level Mata Uang Rupiah 755 per saham.
Selanjutnya:
Menarik Dibaca:
Cek Berita kemudian Artikel yang digunakan lain dalam
Artikel ini disadur dari Rekomendasi Saham Arwana (ARNA) yang Labanya Turun 16,59% di Semester I-2024