Ibukota – PT Sarana Multi Infrastruktur Tanah Air (Persero) atau PT SMI telah dilakukan menyetorkan Rp8,1 triliun ke negara per September 2024, berbentuk setoran pajak senilai Rp4,44 triliun dan juga dividen Rp3,66 triliun.
“Kontribusi yang tersebut telah lama kami berikat terhadap negara di bentuk penerimaan pajak maupun dividen totalnya sebesar Rp8,1 triliun,” kata Direktur Utama PT SMI Reynaldi Hermansjah ketika rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR RI, pada Jakarta, Selasa.
Sementara itu, kinerja keuangan perseroan tercatat tetap baik. Total aset perseroan per September 2024 sebesar Rp115,6 triliun, dengan aset pembiayaan sekitar Rp93 triliun. Sementara ekuitas tercatat sebesar Rp43,5 triliun.
Laba bersih perseroan mencapai Rp1,8 triliun. Kedudukan rasio kredit macet (non-performing loan/NPL) masih pada bawah 1 persen, tepatnya 0,43 persen. Dari sisi rasio efisiensi (cost efficiency ratio/CER) 20,84 persen. Derajat pinjaman relatif di level rendah yaitu 1,75 persen.
Adapun terkait perannya sebagai katalis pengerjaan infrastruktur, total pembiayaan proyek oleh PT SMI mencapai Rp1.090 triliun hingga September 2024.
Total modal disetor/penyertaan modal negara (PMN) Rp30 triliun. Multiplier effect dari modal yang dimaksud mencapai 35,71 kali, dengan sebaran proyek meliputi Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, lalu beberapa pulau besar lainnya. Proyek yang tersebut dibiayai tersebar pada sektor jalan (termasuk jalan tol), ketenagalistrikan, transportasi, air minum, kemudian telekomunikasi.
Dari sisi pembiayaan, badan perniagaan menyumbang 56 persen, pemerintah tempat 26 persen, juga pembiayaan syariah sebesar 10 persen.
Hasil dari pembiayaan ini mencakup pasokan energi sebesar 7,7 GW yang digunakan mengaliri 5,9 jt rumah tangga, pembangunan bandara, pelabuhan, rel kereta, juga gerbong kereta.
Secara total, PT SMI sudah menyokong 111 proyek strategis nasional (PSN) dan/atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dengan nilai komitmen Rp110,7 triliun dari total nilai proyek Rp691,8 triliun.
Selain itu, pembiayaan rakyat hingga September 2024 mencapai Rp38,98 triliun, yang mana terdiri dari Rp35,27 triliun untuk Proyek PEN (krisis Pandemi 2020-2021) juga Rp3,7 triliun untuk pembiayaan reguler tempat dalam sektor rumah sakit, jalan, juga pasar.
Artikel ini disadur dari PT SMI setorkan pajak dan dividen Rp8,1 triliun ke negara