Jakarta – Anak perniagaan dari PT PP (Persero) Tbk (PTPP), PT PP Infrastruktur, melakukan Penandatanganan Akta Jual Beli Saham (Share Purchase Agreement) terhadap salah satu anak usahanya PT Ultra Mandiri Pertelekomunikasian (PT UMT) dengan PT Dayamitra Komunikasi Jarak Jauh Tbk (Mitratel).
PT PP Infrastruktur sendiri berpindah pada bidang pembangunan ekonomi di dalam sektor infrastruktur seperti pengolahan air bersih kemudian telekomunikasi. Sementara itu, PT UMT merupakan anak usaha yang melakukan aksi di dalam bidang infrastruktur telekomunikasi, menyediakan layanan dan juga solusi inovatif untuk mengupayakan permintaan sektor komunikasi pada Indonesia.
Keberhasilan PT PP Infrastruktur sudah dibuktikan dengan dilakukannya aksi jual beli saham oleh salah satu raksasa ke bidang telekomunikasi, yaitu PT Dayamitra Telekom Tbk (Mitratel) dengan melalui tahapan beauty contest. Jual Beli Saham PT UMT ini mempunyai nilai sebesar Mata Uang Rupiah 650 miliar.
Atas aksi korporasi ini, PTPP sudah pernah merealisasikan salah satu strategi portofolio pada rangka memperkuat pengembangan perusahaan lainnya. Sebaliknya, PT Dayamitra Komunikasi Jarak Jauh Tbk menunjukkan komitmen untuk mewujudkan visi nya bermetamorfosis menjadi Digital Infraco terdepan dengan memperbesar portofolio fiber optiknya.
Direktur Strategi Korporasi juga HCM PTPP I Gede Upeksa Negara menyatakan bahwa aksi korporasi ini merupakan langkah strategis yang dimaksud penting bagi kedua belah pihak.
“Penandatanganan akta jual beli saham yang digunakan kita saksikan merupakan langkah strategis yang mana sangat penting, tidaklah belaka bagi per individu pihak yang dimaksud terlibat, tetapi juga bagi perkembangan lapangan usaha infrastruktur telekomunikasi pada Indonesia. Proses pelepasan saham UMT diwujudkan secara kegiatan bisnis komersial, diawali dengan penunjukan PT Indonesi Infratructure Finance (IIF) sebagai financial advisor kemudian terbuka untuk umum,” jelas Gede pada keterangan resmi, Rabu (4/12/2024).
Gede merinci, dari beberapa perusahaan yang mana menyatakan minatnya, terpilih 1 BUMN, 2 perusahaan swasta nasional kemudian 1 perusahaan asing yang dimaksud mengikuti beauty contest. Sebagai salah satu pelaku utama di dalam sektor proyek konstruksi dan juga investasi, PTPP memandang kegiatan ini sebagai wujud nyata keseriusan perusahaan pada menggalang perkembangan lapangan usaha infrastruktur telekomunikasi.
“Selain itu, hal ini juga sejalan dengan upaya kami di menguatkan portofolio perusahaan untuk menggalang core business kami secara lebih banyak terintegrasi,” ucap Gede.
Sementara itu, Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko yang digunakan menjelaskan bahwa pengambilalihan ini bernilai strategis pada meningkatkan kekuatan lingkungan usaha lalu mempertahankan penguasaan pangsa pasar.
“Konsistensi kami pada mengkonsolidasikan bidang usaha menara, fiber optik dan juga jasa penunjang lainnya akan menyebabkan Mitratel sebagai Digital Infraco terbesar di dalam Asia Pasific,” jelas Theodorus.
Penandatanganan ini adalah bagian dari komitmen PTPP kemudian PP Infra untuk terus membantu perkembangan sektor infrastruktur telekomunikasi pada Indonesia. Kerja sebanding ini juga mencerminkan sinergi positif antara PTPP, PT PP Infrastruktur dan juga Mitratel untuk menghadirkan nilai tambah bagi pemangku kepentingan masing-masing.
Next Article Revisi Target, Segini Proyeksi Laba Mitratel (MTEL) di 2024
Artikel ini disadur dari PT PP Infrastruktur Divestasi Saham Bisnis Telekomunikasi ke Mitratel