Reporter: | Editor:
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Berada di dalam papan pemantauan khusus Bursa atau Full Periodic Call Auction (FCA) bukan mengubur peluang positif saham PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI).
Optimisme berhadapan dengan kinerja juga keunikan industri emiten yang mana dikenal sebagai SKB Food ini menyokong kenaikan nilai saham juga peluang untuk segera meninggalkan dari papan yang mana banyak mendapat kritikan dari para pelaku pangsa tersebut.
Praktisi Pasar Modal yang tersebut juga mantan Direktur Utama Bursa Efek Tanah Air (BEI) Hasan Zein Mahmud mengungkapkan, keuntungan signifikan dari aksi beli terhadap saham RAFI dalam papan FCA.
“Yang saya beli pada nilai tukar Rupiah 17 sudah ada mencatatkan unrealized gain sebesar 88%,” ungkap Hasan pada keterangannya, Selasa (23/7).
Baca Juga:
Unrealized profit dimaksud dikarenakan Hasan Zein masih tetap menggenggam kepemilikan saham RAFI walaupun muncul kenaikan sebesar itu.
Keuntungan dimaksud juga sekaligus mengompensasi unrealized loss sebesar 34% yang tersebut terbentuk saat dirinya membeli saham RAFI pada nilai tukar Rp50 kemudian turun ke Rp33 akibat kebijakan FCA diberlakukan.
“Saya menyimpulkan bahwa kalau perusahaan dikelola secara benar, RAFI tak punya kesempatan menderita merugi usaha. Itu menyokong saya untuk membeli cukup berbagai pada waktu harga jual FCA menyentuh nomor 17. Menyimak beberapa hari, saya menyimpulkan bahwa Rp17 adalah biaya terendah RAFI,” ujar Hasan Zein.
Keputusan Hasan Zein untuk kekal mengoleksi saham RAFI adalah lantaran keyakinan berhadapan dengan perkembangan perusahaan SKB Food.
”Dulu saya katakan bukan masuk akal saham RAFI nongkrong di gocap (Rp50). Kini saya menerawang saham RAFI akan meninggalkan dari ‘penjara’ FCA, kembali ke gocap, sebelum merayap naik lebih lanjut besar pada waktu perusahaan mampu menunjukkan peningkatan keuntungan operasi secara konsisten, walau dengan tingkat kenaikan moderat,” jelasnya.
Baca Juga:
Selain pertimbangan aspek fundamental perusahaan, Hasan Zein mengakui terdapat pertimbangan dari aspek lain yang mana bersifat subjektif kemudian emosional. “Karena saya suka makan kebab. Hampir tiap minggu saya jajan kebab ke jalan Tajem, Ngemplak, Sleman.”
Selain itu, Hasan Zein juga mengawasi kegigihan SKB Food sebagai perusahaan yang tersebut berangkat sebagai UMKM gerobakan tak lama kemudian berhasil bertransformasi berubah menjadi tata kelola korporasi kemudian mencatatkan saham pada Bursa.
“Ini perusahaan kakilima yang dimaksud naik pangkat masuk bursa. Rasanya seperti seseorang murid yang mana bersekolah di dalam kolong dengan nyeker, nenteng batu tulis oleh sebab itu nggak mampu beli buku tulis, sesudah itu mendapat beasiswa belajar ke manca negara. Ada semangat perjuangan pada situ,” analoginya.
Artikel ini disadur dari Potensi Bisnis SKB Food Bisa Bawa Keluar Saham RAFI dari Zona FCA