PHE ONWJ raih GCSA 2024 berkat berdayakan warga lalu biosfer pesisir

PHE ONWJ raih GCSA 2024 berkat berdayakan warga sesudah itu biosfer pesisir

DKI Jakarta – Pertamina Hulu Daya Offshore North West Java (PHE ONWJ) meraih penghargaan internasional menghadapi komitmennya pada memberdayakan penduduk dan juga melindungi ekosistem pesisir melalui inisiatif Jaga Alam melalui Pemberdayaan Komunitas Pesisir (JAM PASIR).

Adapun, penghargaan internasional yang digunakan diraih PHE ONWJ itu di kompetisi Global Corporate Sustainability Award (GCSA) 2024 kategori praktik terbaik (best practise), peringkat Great Practise yang mana digagas Taiwan Institute for Sustainable Energy (TAISE) dalam Taipei, Taiwan.

"Program JAM PASIR yang mana diinisiasi PHE ONWJ pada Karawang dinilai memberikan dampak positif signifikan di memberdayakan komunitas kemudian rehabilitasi Kawasan pesisir," kata Asisten Manager Communication Relations Pertamina Subholding Upstream Lokal Jawa Danya Dewanti usai menerima penghargaan dari Deputy Minister National Development Council Republic of China (Taiwan) Shien Quey Kao sebagaiman pernyataan yang dimaksud diterima dalam Jakarta, Sabtu.

Keberhasilan PHE ONWJ mendapat GCSA membuktikan komitmen Pertamina di mengatur kegiatan bisnis hulu migas yang dimaksud berkelanjutan dengan mengimplementasikan praktik tanggung jawab sosial serta lingkungan (TJSL).

"Apresiasi terhadap seluruh pemenang melawan dedikasi dan juga partisipasi yang diberikan demi terwujudnya net zero emission serta penyelenggaraan berkesinambungan untuk bumi," ucap Ambassador-at-large Eugene Republic of China (Taiwan) Eugene Chien.

Program JAM PASIR berubah menjadi salah satu peraih GCSA 2024 dari 82 inisiatif unggulan yang digunakan datang dari 18 negara ke kawasan Amerika Utara, Asia Tengah, Asia Selatan, Asia Timur Laut, Asia Tenggara, Eropa Utara, kemudian Eropa Barat. Ajang GCSA pada 2024 ini memasuki tahun ketujuh, sejak pertama kali diselenggarakan pada 2018.

Anugerah GCSA diberikan untuk kegiatan CSR yang dimaksud digagas perusahaan yang dimaksud menunjukkan kreativitas, kemampuan, serta hasil, yang tersebut selanjutnya akan berkontribusi terhadap penyelenggaraan berkelanjutan, lingkungan yang mana lestari dan juga kemandirian sosial.

Panel juri GCSA menafsirkan kegiatan JAM PASIR berhasil menggerakkan perekonomian komunitas dan juga dapat menjadi model kegiatan untuk direplikasi serta diadaptasi di dalam wilayah pesisir lainnya untuk menghadapi tantangan pembaharuan iklim.

Di pesisir Karawang, Jawa Barat, tepatnya ke Dusun Pasir Putih, Desa Sukajaya, acara JAM PASIR tidak ada hanya sekali fokus pada rehabilitasi lingkungan melalui pencegahan abrasi dan juga restorasi mangrove.

Inisiatif itu juga mengupayakan peningkatan pendapatan warga melalui perubahan istri-istri nelayan menjadi entrepreneur UMKM serta pengelolaan kawasan eduwisata.

Untuk menahan bencana abrasi, grup PHE ONWJ, nelayan, lalu warga setempat melakukan perubahan dengan memproduksi appostraps (alat pemecah, peredam ombak dan juga sedimen traps), yang tersebut dibuat dari ban bekas.

"Inovasi ini mampu memulihkan lahan terdampak abrasi seluas 3,62 hectare kemudian menambah garis pantai sepanjang 400 meter. Sebanyak 861 KK rakyat pesisir terselamatkan dari abrasi," kata Head of Communication Relations & CID PHE ONWJ Ery Ridwan.

Tidak belaka itu, perekonomian warga setempat pun meningkat. Para perempuan, yang mana semula berprofesi sebagai pengupas rajungan dilatih untuk mengolah kemungkinan laut yang dimaksud bermetamorfosis menjadi makanan olahan seperti keripik. Pendapatan yang dimaksud diperoleh kelompok UMKM istri nelayan mencapai Rp52 jt per tahun.

PHE ONWJ mengumumkan inisiatif JAM PASIR sudah membuka jalan bagi metamorfosis lingkungan, kesejahteraan, sektor ekonomi serta sosial kemasyarakatan yang mana positif dan juga memberikan harapan baru bagi keluarga nelayan pada wilayah pesisir Karawang.

Artikel ini disadur dari PHE ONWJ raih GCSA 2024 berkat berdayakan warga dan ekosistem pesisir

Exit mobile version