Palembang – Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) kemudian Bangka Belitung (Babel) menyebutkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) mencapai Rp40,9 triliun sampai dengan bulan Juni 2024.
Kepala OJK Provinsi Sumsel kemudian Babel Arifin Susanto memaparkan realisasi KUR itu mencakup total debitur, dan juga juga mengalami pertumbuhan sebesar 58,56 persen secara year to date (ytd)
Ia menjelaskan penyaluran KUR untuk periode yang mana mirip pada tiap-tiap wilayah, ke antaranya Sumsel mencapai Rp11,9 triliun atau bertambah 57,24 persen, Kepulauan Babel senilai Rp2,24 triliun atau mengalami pertumbuhan 56,82 persen, lalu Lampung senilai Rp13,2 triliun atau bertambah 58,26 persen.
Kemudian, untuk Provinsi Jambi Rp8,71 triliun atau berkembang 61,74 persen, kemudian Bengkulu senilai Rp4,83 triliun atau mengalami perkembangan 57,81 persen.
Sedangkan, untuk wilayah penyaluran tertinggi KUR di wilayah Sumbagsel masih ditempati oleh sektor pertanian, perburuan lalu kehutanan yang digunakan mencapai Rp23,3 triliun dengan peningkatan sebesar 61,26 persen.
Lalu, sektor perdagangan besar lalu eceran dengan realisasi Rp11,9 triliun juga meningkat 55,81 persen, sektor jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan juga perorangan lainnya yang mana mencapai Rp1,88 triliun dengan pertumbuhan 55,87 persen
Untuk pertumbuhan tertinggi penyaluran KUR selama periode yang disebutkan berasal dari sektor jasa kebugaran kemudian kegiatan sosial sebesar 67,41 persen
“Kami memang sebenarnya sangat penting untuk mempercepat akses keuangan baik terhadap seluruh lapisan komunitas khususnya bagi petani dan juga sejenisnya,” kata Arifin.
Artikel ini disadur dari Penyaluran KUR di Sumsel mencapai Rp40,9 triliun hingga Juni 2024