Pengamat: Penurunan BI-Rate mungkin tingkatkan perkembangan kredit

Pengamat: Penurunan BI-Rate mungkin saja tingkatkan perkembangan kredit

DKI Jakarta – Pengamat perbankan yang mana juga praktisi sistem pembayaran Arianto Muditomo mengkaji penurunan suku bunga Bank Indonesi atau BI-Rate berubah jadi 5,75 persen memiliki kemungkinan meningkatkan pertumbuhan kredit perbankan dengan menurunkan biaya pinjaman bagi debitur.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa kredit konsumsi, seperti kredit kepemilikan rumah (KPR) juga kredit kendaraan bermotor (KKB), juga kredit pembangunan ekonomi kemudian modal kerja diproyeksikan meningkat lantaran suku bunga yang mana lebih banyak rendah mengupayakan permintaan kredit.

"Hal ini juga dapat memperbaiki kinerja perbankan melalui peningkatan pendapatan bunga, meskipun dengan margin bunga yang dimaksud lebih lanjut kecil," kata Arianto pada waktu dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.

Namun, ia juga mengingatkan bahwa keberhasilan kebijakan ini bergantung pada respons pasar. Jika sentimen konsumen dan juga kegiatan bisnis masih lemah akibat ketidakpastian global, maka dampak penurunan suku bunga terhadap pertumbuhan kredit kemungkinan besar terbatas.

"Bank juga penting berhati-hati terhadap risiko kredit, khususnya pada sedang keadaan ekonomi global yang digunakan masih rentan," kata Arianto.

Hasil Rapat Dewan Pemuka (RDG) BI yang diberitahukan pada Rabu (15/1/2025) memutuskan untuk menurunkan BI-Rate sebesar 25 basis poin (bps) berubah menjadi 5,75 persen.

BI meninjau adanya risiko penurunan perkembangan dunia usaha domestik pada 2025. BI menurunkan proyeksi perkembangan ekonomi 2025 dari kisaran 4,8-5,6 persen dengan titik berada dalam 5,2 persen berubah menjadi pada kisaran 4,7-5,5 persen dengan titik berada dalam 5,1 persen, dengan menyebutkan tren ekspor, konsumsi, lalu penanaman modal swasta yang dimaksud lemah.

Gubernur BI Perry Warjiyo pun menyatakan bahwa tindakan penurunan BI-Rate sebagai langkah pada mengupayakan pertumbuhan dari sisi permintaan. Menurut BI, pada waktu ini merupakan waktu yang tersebut tepat untuk menurunkan suku bunga sehingga bisa jadi menciptakan pertumbuhan yang digunakan lebih banyak baik.

Dengan penurunan BI-Rate, Perry menyebutkan bahwa langkah ini salah satunya diharapkan dapat menggerakkan perkembangan penyaluran kredit perbankan.

Adapun pertumbuhan kredit diperkirakan meningkat di kisaran sasaran 11-13 persen pada 2025. Proyeksi ini, menurut BI, sejalan prospek peningkatan ekonomi yang tersebut tetap baik juga dukungan kebijakan makroprudensial BI satu di antaranya melalui Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Artikel ini disadur dari Pengamat: Penurunan BI-Rate berpotensi tingkatkan pertumbuhan kredit

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *