Pendapatan Negara dalam Kaltara naik Rp175 miliar pada semester I-2024

Pendapatan Negara di Kaltara naik Rp175 miliar pada semester I-2024

Realisasi Pendapatan Negara hingga Juni 2024 telah dilakukan mencapai 66,14 persen dari target sebesar Rp2.610,05 miliar.

Tanjung Selor – Pendapatan Negara semester I-2024 atau periode Januari-Juni ke Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mengalami kenaikan sebesar Rp175,27 miliar atau 11,30 persen dibandingkan periode yang mirip tahun sebelumnya.

“Realisasi Pendapatan Negara hingga Juni 2024 sudah mencapai 66,14 persen dari target sebesar Rp2.610,05 miliar,” kata Kepala Kanwil DJPb Kaltara Sakop, di dalam Tanjung Selor, Rabu.

Secara nominal, penerimaan pajak penghasilan bukanlah migas masih mendominasi penerimaan perpajakan dengan total penerimaan sebesar Rp1.105,22 miliar (Rp1,1 triliun) yaitu kurang lebih tinggi 45,8 persen dari total pagu penerimaan perpajakan.

Persentase kenaikan penerimaan perpajakan terbesar tercatat dari penerimaan Bea Masuk kemudian Cukai yang tersebut naik tiap-tiap sebesar 222,17 persen serta 313,88 persen dibandingkan periode yang tersebut sejenis pada 2023.

Realisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) tercatat naik sebesar 39,83 persen dibandingkan dengan periode yang digunakan sejenis pada 2023. PNBP didominasi oleh PNBP lainnya dibandingkan dengan pendapatan Badan Layanan Umum (BLU).

“Karena semata-mata ada satu BLU dalam Provinsi Kalimantan Utara, yaitu BLU Unit Penyelenggara Bandar Udara Bebas Juwata ke Pusat Kota Tarakan,” kata Sakop.

Terkait, kinerja Belanja Negara hingga 30 Juni 2024 pada Kaltara, naik Rp281,32 miliar atau 5,12 persen dibandingkan periode yang tersebut serupa pada 2023. Pengembangan ini dikontribusi paling besar oleh kenaikan realisasi belanja pegawai sebesar 16,71 persen.

Sementara itu, pertumbuhan realisasi Belanja Barang didominasi realisasi belanja dari Proyek Modernisasi Almatsus (Alat Material Khusus) dan juga Sarana Prasarana Polri.

Belanja pemerintahan Pusat sampai Juni 2024 terealisasi sebesar Rp1.628.70 miliar (Rp1,6 triliun) atau 40,52 persen dari pagu. Belanja pemerintahan Pusat mengalami ini, turun Rp81,39 miliar (4,76 persen).

“Ini disebabkan penurunan realisasi Belanja Modal sebesar Rp238,33 miliar (38,43 persen) dibandingkan bulan yang dimaksud serupa tahun lalu, oleh sebab itu beberapa satuan kerja yang terdampak gagal lelang juga belum terealisasinya kontrak Kemenhub,” ujar dia.

Adapun realisasi Transfer ke Daerah (TKD) secara tahunan sudah pernah mencapai Rp4.142,01 miliar (Rp4,1 triliun) atau 40,10 persen, mengalami perkembangan capaian realisasi secara nominal sebesar Rp362,71 miliar (9,80 persen).

Terlaksana kenaikan nominal yang cukup signifikan melawan realisasi Dana Bagi Hasil 2024 sebesar Rp311,61 miliar atau 24,38 persen,” ujarnya.

Namun, berjalan penurunan pagu belanja 2024 jikalau dibandingkan dengan 2023 sebesar 6,30 persen, kemudian realisasi belanja mengalami penurunan sebesar 4,76 persen.

Sakop mengatakan, hingga 30 Juni 2024, realisasi belanja Kementerian/Lembaga (K/L) mencapai Rp1.628,70 millar (Rp1,6 triliun) atau 40,52 persen dari total anggaran sebesar Rp4, 01 triliun.

Pengembangan realisasi signifikan berlangsung pada K/L Polri sebesar Rp12,86 miliar (26 persen) serta Kementerian Agraria serta Tata Ruang/BPN yang digunakan meningkat sebesar Rp1,1 miliar (39 persen) dibandingkan periode yang dimaksud sebanding pada 2023.

Dia menyebut, secara nasional, inovasi harga jual komoditas yang dimaksud volatil, inflasi, dan juga suku bunga yang dimaksud membesar turut mempengaruhi Penerimaan Negara, Belanja Negara, juga Pembiayaan.

Ia menyatakan, APBN 2024 terus dioptimalkan untuk melindungi daya beli, mempertahankan stabilitas ekonomi, kemudian membantu bervariasi rencana pembangunan.

“Kementerian Keuangan secara kontinu melakukan pengawalan Pendapatan Negara, Belanja Negara, lalu Biaya yang kemudian di perkembangannya menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi Kaltara secara konsisten berada di dalam prospek yang dimaksud positif,” demikian Sakop.

Artikel ini disadur dari Pendapatan Negara di Kaltara naik Rp175 miliar pada semester I-2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *