Pidie Jaya telah 100 persen, serta sudah ada kami kasih penghargaan wilayah tercepat.
Banda Aceh – Dinas Pemberdayaan Komunitas Gampong (DPMG) Aceh mengatakan Rp3,40 triliun Dana Desa 2024 telah terjadi tersalurkan dalam berada dalam komunitas Aceh melalui bervariasi acara pemberdayaan rakyat hingga ketahanan pangan dalam tingkat gampong atau desa.
Kepala DPMG Aceh T Aznal Zahri, di dalam Banda Aceh, Selasa, mengutarakan penyaluran dana desa tahap satu lalu dua ini tersebar di dalam ribuan desa. Hanya tiga desa dalam Aceh yang digunakan tiada mencairkan tahap pertama, sementara selebihnya sedang langkah-langkah menyalurkan tahap kedua.
“Tiga desa tak salur ini ada dua desa dalam Pidie lalu satu desa di Aceh Tamiang. Penyebabnya dikarenakan tidaklah ada kesepakatan APBDes, sehingga tahapan pencairan tidaklah mampu dilakukan. Maka telah pasti tiga desa ini bukan sanggup salur lagi tahap dua,” ujarnya.
Pada tahun ini, Aceh mendapat alokasi dana desa sebesar Rp4,79 triliun, yang dimaksud diperuntukkan bagi 6.497 gampong atau desa yang tersebar di 290 kecamatan di seluruh wilayah tempat berjulukan Tanah Rencong ini.
DPMG Aceh terus berupaya agar desa-desa segera menyalurkan dana desa melalui berubah-ubah acara yang mana sudah ditetapkan sama-sama pada pemerintahan desa. Saat ini, untuk tahap satu kemudian dua, belaka Pidie Jaya yang dimaksud telah lama merampungkan pencairan hingga 100 persen.
“Pidie Jaya sudah ada 100 persen, kemudian sudah ada kami kasih penghargaan wilayah tercepat. Daerah-daerah yang digunakan belum salur itu kami dorong percepatan untuk salurkan terus. Tahap satu sudah ada selesai, untuk tahap dua yang digunakan masih rendah itu Lhokseumawe, baru enam desa salur dari 68 desa,” kata beliau pula.
Selain itu, Aznal juga mengajukan permohonan peran pemerintah kabupaten/kota melalui DPMG setempat dan juga camat untuk membantu desa-desa pada memacu percepatan penyaluran dana desa, lantaran dana yang dimaksud sangat bermanfaat untuk kemakmuran desa.
“Supaya tahun depan tak ada lagi desa yang dimaksud tidak ada tersalurkan dana desa. Padahal uang sudah ada dialokasikan tapi tiada tersalurkan ke masyarakat,” kata beliau lagi.
Menurut Aznal, penyelenggaraan Dana Desa 2024 ini sudah ada diatur oleh pemerintah, baik untuk pemberdayaan sosial, ekonomi, hingga ketahanan pangan di dalam berada dalam masyarakat.
Penyaluran dana desa yang dimaksud ditentukan penyelenggaraan disebut earmark, yaitu untuk mendanai acara Bantuan Langsung Tunai (BLT), ketahanan pangan dan juga hewani juga pencegahan juga penurunan stunting.
Sedangkan penyaluran dana desa yang mana tak ditentukan pemakaian atau non-earmark, yakni untuk mendanai acara sektor prioritas di dalam desa lalu penyertaan modal pada badan usaha milik desa (BUMDes).
Setiap hari ini, ujar Aznal lagi, pihaknya mencatat realisasi penyaluran earmark tahap satu sebesar Rp1,35 triliun lalu tahap dua mencapai Rp361,8 miliar. Sementara untuk penyaluran non-earmark tahap satu sebesar Rp1,05 triliun dan juga tahap dua telah mencapai Rp634,4 miliar.
“Maka total Dana Desa 2024 yang tersebut sudah ada tersalur per hari ini, earmark, non eramark baik tahap satu dan juga dua telah mencapai Rp3,40 triliun atau 70,91 persen,” ucapannya lagi.
Artikel ini disadur dari Pemprov sebut Rp3,40 triliun Dana Desa 2024 sudah tersalurkan di Aceh