Jakarta – Bursa saham di kawasan Asia Pasifik mayoritas bergerak dalam zona merah, seiring dengan sikap pemodal yang digunakan wait and see data tenaga kerja Amerika Serikat nanti malam.
Dari bursa saham Jepang, indeks Nikkei 225 turun 0,9% berubah menjadi ke bawah 39.300 sementara Skala Topix yang tersebut lebih tinggi luas turun 0,6% bermetamorfosis menjadi 2.720, dengan kedua acuan turun untuk pembukaan ketiga berturut-turut lalu menuju penurunan mingguan kedua beruntun
Sentimen penanam modal berubah hati-hati menjauhi laporan pekerjaan AS, yang dimaksud dapat memengaruhi prospek kebijakan moneter Federal Reserve untuk tahun ini.
Saham global juga menghadapi tekanan pada hari Kamis pasca rilis risalah Fed terbaru, yang dimaksud menunjukkan peluang perlambatan pada laju pelonggaran kebijakan sebab kegelisahan yang tersebut berkelanjutan berhadapan dengan inflasi.
Dari domestik Jepang, pengeluaran rumah tangga riil Negeri Sakura turun 0,4% tahun-ke-tahun pada bulan November, meleset dari ekspektasi penurunan 0,6%. Dalam berita perusahaan, saham Fast Retailing, pemilik Uniqlo, anjlok 7% pasca melaporkan hasil yang dimaksud lebih banyak lemah dari yang diharapkan di Tiongkok, meskipun membukukan laba kemudian pendapatan yang mana lebih lanjut besar dari yang diantisipasi.
Selanjutnya ke bursa saham asia lain seperti Singapura Strait Times Index (STI) kontraksi lebih banyak dari 1%, India SENSEX turun 0,68%, serta China Shanghai Composite terkoreksi tipis 0,05%. Sementara Hang Seng Hongkong masih positif 0,41%
Beralih wilayah Pasifik ke Australia, Indeks S&P/ASX 200 turun 0,3% menjadi pada bawah 8.310 pada hari Jumat, melanjutkan kerugian dari pembukaan sebelumnya, dengan saham keuangan, teknologi, dan juga perawatan kesegaran mengatur penurunan.
Sentimen domestik untuk Australia, pasar masih terbagi mengenai apakah Reserve Bank of Australia akan bertugas pada bulan Februari, meskipun pemotongan suku bunga seperempat poin pada bulan April sudah ada diperhitungkan sepenuhnya. Kerugian yang digunakan signifikan berjalan pada Commonwealth Bank (-0,9%), Appen (-6,1%), juga Mesoblast (-5,1%). Namun, meskipun mengalami kemunduran, indeks acuan diperkirakan akan mencatatkan data kenaikan mingguan sekitar 0,5%.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Next Article Ekonomi Negeri Sakura Bertumbuh, Skala Nikkei Dibuka Menguat
Artikel ini disadur dari Pasar Tunggu Data Tenaga Kerja AS, Bursa Asia Mayoritas Koreksi!