Jakarta, CNBC Indonesia – Pasar saham bangkit dari kejatuhan pada perdagangan hari ini meskipun para pelaku lingkungan ekonomi masih bersikap wait and see menanti kebijakan tarif Donald Trump.
Berdasarkan data Refintiv Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari terakhir pekan (31/1/2025) dibuka dalam 7.113,58, naik 0,5% dari penutupan kemarin.
Para pelaku bursa cenderung bersikap wait and see menanti kebijakan tarif impor Donald Trump yang tersebut akan segera diinformasikan untuk Kanada kemudian Meksiko.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Kamis 30/1/2025) memaparkan bahwa ia kemungkinan akan memutuskan sebelum akhir hari apakah akan menerapkan tarif 25% pada impor minyak dari Meksiko lalu Kanada, yang dimaksud akan mulai berlaku pada 1 Februari.
“Kami mungkin saja akan melakukannya, atau kemungkinan besar tidak. Kami kemungkinan akan menghasilkan langkah itu di malam hari ini,” kata Trump untuk wartawan ke Gedung Putih.
Trump berulang kali memberi peringatan Meksiko dan juga Kanada-dua mitra dagang utama AS-bahwa ia akan memberlakukan tarif apabila kedua negara tidak ada menghentikan pengiriman fentanil juga arus migran yang mana melintasi perbatasan AS.
Saat tarif impor yang digunakan lebih tinggi diberlakukan akan memproduksi pelaku lingkungan ekonomi khawatir akan kenaikan harga Amerika Serikat yang dimaksud berat untuk mencapai target The Fed sebesar 2%. Jika hal ini berlangsung akan memproduksi bank sentral memilih menahan suku bunga.
Melansir perangkat Fedwatch para pelaku lingkungan ekonomi meninjau kesempatan The Fed untuk memangkas suku bunga pada tahun ini belaka terjadi sekali yakni pada pertarungan Juni sebesar 25 basis poin berubah menjadi 4,00% – 4,25%.
Di sisi lain, nomor klaim pengangguran sejalan dengan pernyataan Federal Reserve bahwa bursa tenaga kerja Amerika Serikat sudah stabil pada tingkat yang mana solid, memberikan ruang bagi suku bunga untuk permanen berada pada level yang ketat untuk periode yang mana lebih banyak lama.
Klaim pengangguran awal pada Negeri Paman Sam turun sebesar 16.000 dari minggu sebelumnya berubah menjadi 207.000 pada periode yang mana berakhir pada 25 Januari, sangat di dalam bawah perkiraan bursa sebesar 220.000. Penurunan tajam ini menantang kembali nomor klaim dari level tertinggi di hampir dua bulan yang digunakan tercatat minggu lalu, sekaligus menyamai kisaran terendah di beberapa pekan terakhir.
Sementara itu, klaim lanjutan turun sebesar 42.000 dari level tertinggi di tambahan dari tiga tahun yang mana dicapai pada minggu sebelumnya, bermetamorfosis menjadi 1.858.000 di periode yang mana berakhir pada 18 Januari.
Next Article Menguat! Potret Bursa Saham pada Hari Pertama Prabowo-Gibran
Artikel ini disadur dari Pasar Saham Bangkit, IHSG Kembali ke Level 7.100-an