Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka melemah pada waktu pangsa keuangan masih penuh ketidakpastian.
Berdasarkan data Refinitiv pada perdagangan hari terakhir pekan (31/1/2025) nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka di dalam Rp16.260/US$, melemah 0,03% dari tempat penutupan kemarin.
Ketidakpastian datang dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengungkapkan bahwa ia kemungkinan akan memutuskan sebelum akhir hari apakah akan menerapkan tarif 25% pada impor minyak dari Meksiko juga Kanada, yang dimaksud akan mulai berlaku pada 1 Februari.
“Kami kemungkinan besar akan melakukannya, atau kemungkinan besar tidak. Kami kemungkinan akan menyebabkan langkah itu di malam hari ini,” kata Trump untuk wartawan di dalam Gedung Putih.
Saat tarif impor yang besar diberlakukan akan menyebabkan pelaku lingkungan ekonomi khawatir akan pemuaian Amerika Serikat yang tersebut berat untuk mencapai target The Fed sebesar 2%. Jika hal ini berlangsung akan menyebabkan bank sentral memilih menahan suku bunga.
Melansir perangkat Fedwatch para pelaku lingkungan ekonomi mengawasi kesempatan The Fed untuk memangkas suku bunga pada tahun ini hanya saja terbentuk sekali yakni pada pertandingan Juni sebesar 25 basis poin berubah menjadi 4,00% – 4,25%.
Di sisi lain, klaim pengangguran awal ke Negeri Paman Sam turun sebesar 16.000 dari minggu sebelumnya bermetamorfosis menjadi 207.000 pada periode yang digunakan berakhir pada 25 Januari, sangat jauh di bawah perkiraan lingkungan ekonomi sebesar 220.000. Penurunan tajam ini menantang kembali nomor klaim dari level tertinggi di hampir dua bulan yang digunakan tercatat minggu lalu, sekaligus menyamai kisaran terendah pada beberapa pekan terakhir.
Sementara itu, klaim lanjutan turun sebesar 42.000 dari level tertinggi di tambahan dari tiga tahun yang digunakan dicapai pada minggu sebelumnya, bermetamorfosis menjadi 1.858.000 pada periode yang berakhir pada 18 Januari.
Hasil ini sejalan dengan pernyataan Federal Reserve bahwa pangsa tenaga kerja Amerika Serikat sudah stabil pada tingkat yang dimaksud solid, memberikan ruang bagi suku bunga untuk tetap berada pada level yang dimaksud ketat untuk periode yang lebih besar lama.
Next Article Jelang Peluncuran Informasi Inflasi, Rupiah Dibuka Melemah ke Mata Uang Rupiah 15.145/US$
Artikel ini disadur dari Pasar Penuh Ketidakpastian, Dolar Dibuka Menguat ke Rp16.260