Ibukota – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berubah jadi tuan rumah Rangkaian Acara International Organisation of Pension Supervisors (IOPS) Committee Meetings serta Annual General Meeting dan juga OECD/IOPS/OJK Global Pertemuan on Private Pensions 2024 pada 18-20 November 2024 dalam Bali.
"Forum ini memberikan landasan penting untuk kolaborasi internasional serta pertukaran pengetahuan. Bersama-sama dengan stakeholder Dana Pensiun dalam dunia, kita dapat menemukan solusi untuk menguatkan sistem dana pensiun kita masing-masing," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar pada Jakarta, Selasa.
Acara yang dimaksud menghadirkan lebih besar dari 150 kontestan dari 42 negara, di antaranya para pembuat kebijakan, pengawas, serta pemangku kepentingan utama ke sektor dana pensiun. Diskusi itu dirancang untuk menguatkan kolaborasi global, berbagi pengetahuan, serta merumuskan solusi menghadapi tantangan lalu potensi ke lapangan usaha dana pensiun.
Topik diskusi selama forum berlangsung terdiri dari tantangan juga solusi di sistem dana pensiun, penanaman modal jangka panjang dari dana pensiun serta perannya di pengembangan bursa modal, penggabungan pengaturan pensiun wajib juga pensiun sukarela untuk menghilangkan kesenjangan perlindungan, peran dana pensiun pada memajukan keuangan berkelanjutan, juga memanfaatkan digitalisasi dana pensiun untuk menjangkau sektor informal.
Sementara Presiden IOPS yang digunakan baru terpilih, Astrid Ludin, memberikan apresiasi melawan kontribusi OJK di memacu standar global ke bidang dana pensiun.
"Indonesia, melalui OJK, telah dilakukan bermetamorfosis menjadi mitra strategis pada reformasi kebijakan dan juga berbagi praktik terbaik ke tingkat regional kemudian global," ujar Astrid.
Direktur Financial and Enterprise Affairs OECD Carmine di Noia pada sambutannya menuturkan forum itu berubah menjadi sangat penting untuk mengeksplorasi isu-isu krusial kemudian mendesak, seperti peran dana pensiun pada mengupayakan keuangan berkelanjutan, menyokong digitalisasi untuk meningkatkan cakupan pensiun, dan juga menghadapi tantangan seperti isu pensiun untuk pekerja informal.
“Merupakan kehormatan untuk menyaksikan kolaborasi antara OJK dan juga organisasi internasional di menyelaraskan kerangka pensiun Negara Indonesia dengan standar global,” tutur Carmine.
Ia juga mengungkapkan tahun 2024 berubah menjadi tonggak sejarah dengan dimulainya serangkaian aksesi Nusantara ke Organisasi untuk Kerja Sama Perekonomian kemudian Pembangunan (Organisation for Economic Co-operation and Development).
Forum yang disebutkan menunjukkan komitmen mendalam Tanah Air di mengadopsi praktik terbaik lalu berkontribusi pada reformasi sistem pensiun dalam dunia.
OECD/IOPS/OJK Global Pertemuan on Private Pensions 2024 bukan hanya saja menguatkan kolaborasi antarnegara, tetapi juga memunculkan rekomendasi praktis yang tersebut dapat diterapkan untuk meningkatkan sistem dana pensiun secara global.
OJK mengapresiasi dukungan OECD juga IOPS pada penyelenggaraan forum ini. Kerja identik yang dimaksud mencerminkan komitmen dengan untuk merancang sistem dana pensiun yang digunakan kuat, inklusif, serta berkelanjutan di sedang tantangan global.
OJK berharap forum itu bermetamorfosis menjadi katalisator bagi penguatan kerja sejenis internasional di sektor dana pensiun, memberikan dampak nyata bagi keberadaan masyarakat, juga memperkuat stabilitas kegiatan ekonomi global.
Artikel ini disadur dari OJK tuan rumah Pertemuan Organisasi Pengawas Dana Pensiun Dunia