OJK terus meningkatkan edukasi terkait aset kripto ke rakyat

OJK terus meningkatkan edukasi terkait aset kripto ke rakyat

Ibukota Indonesia – Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Bidang Keuangan, Aset Keuangan Digital kemudian Aset Kripto Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hasan Fawzi mengemukakan OJK terus berupaya meningkatkan edukasi keuangan terkait aset kripto, agar masyarakat menyadari kegunaan serta risikonya.

“Kita ingin sosialisasi dan juga edukasinya sampai ke seluruh komunitas bahwa instrumen ini kalau untuk investasi, masih tergolong ke pada instrumen yang dimaksud memang benar tingkat spekulasinya atau risikonya cukup tinggi," kata Hasan, ke Jakarta, Senin.

Hal yang disebutkan disampaikan Hasan pada acara peluncuran Bulan Fintech Nasional (BFN) kemudian The 6th Indonesi Fintech Summit and Expo (IFSE) 2024.

Hasan menuturkan sebelum memulai pembangunan ekonomi ke aset kripto, komunitas harus memiliki pemahaman yang memadai terkait aset kripto akibat instrumen penanaman modal yang dimaksud mempunyai risiko cukup tinggi.

“Karenanya yang tersebut kita dorong lebih banyak dulu adalah bagaimana seluruh rakyat yang mana ingin memulai, katakanlah bergabung terlibat di kegiatan ke aset kripto ini, mendapatkan pemahaman dulu yang mana cukup juga memadai melalui saluran edukasi juga literasi yang digunakan disediakan, tentu oleh lembaga-lembaga yang tersebut resmi,” ujarnya.

Dalam meningkatkan literasi keuangan terkait aset kripto, OJK bekerja mirip juga bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan pada habitat keuangan digital salah satunya pelaku industri.

“Tidak cuma kami, anggota asosiasi, pelaku asosiasi dalam aset kripto, lalu sebagainya, tentu kita ingin dorong supaya pemahaman itu cukup dulu,” kata beliau pula.

Sebagaimana diketahui, kemenangan Donald Trump di Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) pada November 2024 sudah menyebabkan sebagian pemodal beralih penanaman modal ke aset kripto.

Menurut Hasan, hal yang dimaksud menjadi angin segar bagi pemanfaatan teknologi juga aset kripto. Namun, harus masih mengedepankan aspek kehati-hatian agar dapat bersiap memitigasi risiko sewaktu berinvestasi di aset tersebut.

“Saya kira ini angin segar lah ya, di satu sisi, lantaran mulai ada sejumlah pemerintah yang tersebut melihat, bukanlah hanya sekali dari sisi transaksinya ya, tapi pemanfaatan teknologi serta aset kripto ini, ternyata mampu juga diarahkan untuk hal-hal yang tersebut sifatnya positif. Nah tapi di sisi lain, kami tentu di dalam OJK, permanen mengedepankan juga aspek kehati-hatian,” ujarnya.

Sebelumnya, pada Forum Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK Periode Oktober 2024, di Jakarta, Hari Jumat (1/11), Hasan menuturkan pada September 2024, nilai operasi aset kripto tercatat melambat 31,17 persen ke Rp33,67 triliun (month-to-month/mtm), seiring dengan dinamika global yang tersebut menciptakan kegiatan aset kripto cenderung menurun.

Kendati melambat secara bulanan, nilai proses aset kripto domestik mengalami peningkatan yang tersebut signifikan sepanjang tahun 2024, yakni mencapai Rp426,69 triliun atau meningkat sebesar 351,97 persen year on year (yoy).

Sementara total penanam modal aset kripto bertambah bermetamorfosis menjadi 21,27 jt pada September 2024, dari sebelumnya 20,9 jt pada bulan sebelumnya.

Dalam rangka meningkatkan literasi keuangan digital, OJK sudah pernah menyelenggarakan kegiatan edukasi keuangan pada kuliah umum pada 27 September 2024 dalam Universitas Bengkulu, lalu pada 22 Oktober 2024 di dalam UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan.

OJK juga mengatur Digination “Digital Financial Literacy” pada 12 Oktober 2024 di Palembang, serta 18 Oktober dalam Makassar. Pertemuan ini sebagai rangkaian Digination 2024 untuk memperkenalkan pengembangan teknologi sektor keuangan terhadap warga luas khususnya generasi muda untuk terlibat berpartisipasi di mengembangkan solusi keuangan berbasis teknologi.

Artikel ini disadur dari OJK terus meningkatkan edukasi terkait aset kripto ke masyarakat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *