Ibukota – Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menafsirkan stabilitas sektor jasa keuangan terjaga stabil ke berada dalam meningkatnya risiko geopolitik serta perbaikan aktivitas perekonomian global.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, kemenangan Presiden terpilih Donald Trump juga Partai Republik di dalam Amerika Serikat diperkirakan akan meningkatkan tensi pertempuran dagang.
“Selain itu, ketidakstabilan geopolitik di dalam beberapa negara teristimewa di dalam Asia kemudian Eropa juga Timur Tengah kemudian secara khusus di dalam negeri Ukraina juga meningkatkan risiko geopolitik itu sendiri,” kata Mahendra di konferensi pers Hasil Rapat Dewan Komisioner OJK Periode November 2024 di Jakarta, Jumat.
Di berada dalam perkembangan itu, kinerja perekonomian global secara umum masih tambahan baik daripada ekspektasi ke mayoritas negara-negara utama yang ditandai dengan indikator bursa tenaga kerja juga permintaan domestik Amerika Serikat kembali menguat.
Kinerja sektor produksi Tiongkok kembali meningkat meskipun tekanan terhadap demand berlanjut dan juga indikator perekonomian Eropa juga cenderung membaik.
Perkembangan itu menggalakkan bank sentral global diperkirakan akan lebih banyak berhati-hati di melonggarkan kebijakan moneternya sehingga ekspektasi terminal rate suku bunga kebijakan meningkat.
Investor cenderung mengejutkan dananya dari emerging market sehingga menggerakkan pelemahan mayoritas bursa emerging market baik di dalam saham, obligasi maupun nilai tukar.
Dari sisi domestik, kinerja perekonomian masih terjaga stabil dengan pertumbuhan kegiatan ekonomi triwulan III-2024 tercatat sebesar 4,95 persen kemudian peningkatan kumulatif dari triwulan I sampai dengan triwulan III tahun 2024 sebesar 5,03 persen sehingga perkembangan keseluruhan tahun 2024 dapat dipertahankan di melawan lima persen.
Neraca pembayaran Negara Indonesia pada triwulan III-2024 tercatat surplus yang tersebut mengindikasikan pertahanan eksternal kekal terjaga. Inflasi juga terpantau terjaga stabil seiring terus terkendalinya naiknya harga pangan.
Namun, Mahendra menuturkan kekal diperlukan dicermati perkembangan PMI manufaktur yang dimaksud berada ke zona kontraksi dan juga berlanjutnya pelemahan indikator permintaan seperti pelanggan retail, kendaraan bermotor, juga indeks kepercayaan konsumen.
Di berada dalam masih tingginya ketegangan geopolitik juga kemungkinan dampak rencana proteksionisme perdagangan yang akan dijalankan oleh pemerintahan Trump, OJK terus mencermati perkembangan terkini lalu dampaknya terhadap sektor jasa keuangan domestik juga melakukan forward-looking assessment menghadapi kinerja sektor jasa keuangan.
Lembaga jasa keuangan diharapkan terus mewaspadai prospek risiko ke depan kemudian miliki langkah mitigasi risiko yang mana memadai.
Selain itu, OJK menguatkan komitmen untuk terus menjalin serta menguatkan kerjasama bilateral khususnya koordinasi pengawasan pada sektor jasa keuangan.
Artikel ini disadur dari OJK: Stabilitas sektor keuangan terjaga di tengah risiko geopolitik