DKI Jakarta – Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian Penjaminan juga Dana Pensiun (PPDP) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ogi Prastomiyono menyarankan bahwa berubah-ubah layanan perasuransian yang digunakan nantinya diterapkan di inisiatif 3 jt rumah dapat bermetamorfosis menjadi bagian dari subsidi pemerintah.
“Ya tentunya (asuransi-asuransi) ini harus di-bundling (dibuat satu paket) dengan inisiatif yang dimaksud telah ada, jadi bagian dari subsidi yang mana diberikan oleh pemerintah untuk proyek (pembangunan 3 jt rumah) ini,” ucap Ogi Prastomiyono di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, beberapa item sektor perasuransian yang tersebut dapat dimanfaatkan untuk menyokong acara pengerjaan 3 jt rumah bagi rakyat berpenghasilan rendah yang disebutkan adalah Asuransi Jiwa Kredit (AJK), asuransi umum properti, dan juga suretyship dan surety bond.
“Ada bagian (dari subsidi) untuk pembayaran IJP (Imbal Jasa Penjaminan) atau premi untuk Asuransi Jiwa Kredit yang mana jumlahnya itu tiada terlalu besar, tapi kalau itu dijalankan dengan 3 jt rumah itu feasible (mungkin) untuk direalisasikan pertanggungan asuransi jiwa kreditnya,” ujarnya.
Ogi menuturkan bahwa semata-mata perusahaan asuransi yang digunakan segar juga baik kondisinya yang mana dapat bergabung di aliansi pengelolaan perasuransian kegiatan 3 jt rumah tersebut.
“Lead (ketua konsorsium)-nya seperti apa kami belum tetapkan, tapi tentunya kami mensyaratkan perusahaan-perusahaan asuransi yang digunakan mengambil bagian terlibat ini adalah tentunya yang tersebut kondisinya baik, kondisinya sehat, mampu terlibat dan juga pada inisiatif untuk gabungan acara 3 jt rumah ini,” katanya.
Meskipun telah terlihat adanya prospek pengembangan sektor perasuransian dari kegiatan prioritas pemerintahan tersebut, tapi pihaknya belum dapat memberikan proyeksi kontribusi kegiatan yang disebutkan terhadap pertumbuhan sektor asuransi nasional.
Ia berharap bahwa acara konstruksi yang dimaksud dapat memperdalam pangsa bidang perasuransian dan juga meningkatkan inklusi komoditas asuransi di dalam Indonesia, mengingat skala proyek yang dimaksud yang dimaksud cukup besar dengan dukungan pembiayaan dari pemerintah.
Terkait pengaplikasian dana yang dimaksud dikelola oleh BPJS, Taspen dan juga Asabri untuk acara perkembangan 3 jt rumah, Ogi menyatakan bahwa per individu perseroan miliki kebijakannya tersendiri untuk berinvestasi juga menempatkan aset mereka di lapangan usaha jasa keuangan.
Menurut dia, apabila terdapat instrumen keuangan yang digunakan sesuai dengan arah penanaman modal merekan kemudian mempunyai return yang baik, maka perusahaan dengan sendirinya akan melakukan investasi.
“Jadi, sifatnya itu adalah meninjau instrumen-instrumen yang tersebut ada, kemudian tentunya kalau itu sesuai dengan arah investasinya maka dengan sendirinya dana-dana itu juga akan diinvestasikan untuk instrumen-instrumen yang mana memberikan suatu return yang baik, yang dimaksud sudah ada aman,” imbuhnya.
Pembangunan 3 jt hunian bagi penduduk berpenghasilan rendah per tahunnya hingga 2029 merupakan salah satu inisiatif prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Ketua Satuan Pekerjaan (Satgas) Perumahan Hashim Djojohadikusumo menyampaikan bahwa inisiatif konstruksi 3 jt rumah per tahun yang dimaksud terdiri dari pengerjaan 1 jt apartemen ke tempat perkotaan dan juga 2 jt unit rumah ke wilayah pedesaan.
Artikel ini disadur dari OJK sebut asuransi program 3 juta rumah bisa jadi bagian dari subsidi