Ibukota Indonesia – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan data piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan bertambah sebesar 10,72 persen secara tahunan atau year on year (yoy) pada Juni 2024 berubah jadi Rp492,17 triliun.
"Didukung pembiayaan modal kerja yang dimaksud meningkat sebesar 11,46 persen yoy," kata Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Organisasi Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, serta Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman pada Jakarta, Senin.
Dalam konferensi pers bertajuk "Hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK Bulanan Juli 2024", Agusman menuturkan profil risiko perusahaan pembiayaan ke sektor PVML, terjaga dengan rasio non performing financing (NPF) gross tercatat sebesar 2,80 persen juga NPF net sebesar 0,87 persen.
Sementara gearing ratio perusahaan pembiayaan naik berubah jadi sebesar 2,44 kali, sangat jauh pada bawah batas maksimum 10 kali.
Pertumbuhan pembiayaan modal ventura pada Juni 2024 terkontraksi sebesar 10,97 persen yoy, dengan nilai pembiayaan tercatat sebesar Rp16,22 triliun.
Pada industri fintech peer to peer (P2P) lending, outstanding pembiayaan ke Juni 2024 terus meningkat berubah jadi 26,73 persen yoy, dengan nominal sebesar Rp66,79 triliun.
Derajat risiko kredit macet secara agregat (TWP90) pada situasi terjaga ke sikap 2,79 persen, mengecil dibandingkan pada Mei 2024 sebesar 2,91 persen.
Untuk pembiayaan buy now pay later (BNPL) oleh perusahaan pembiayaan, pertumbuhan pembiayaan meningkat sebesar 47,81 persen yoy pada Juni 2024, lebih lanjut tinggi dibandingkan pada Mei 2024 yang tersebut tercatat sebesar 37,61 persen yoy atau menjadi Rp7,24 triliun dengan NPF gross sebesar 3,07 persen.
Artikel ini disadur dari OJK: Piutang pembiayaan tumbuh jadi Rp492,17 triliun pada Juni 2024