OJK: Penurunan FFR menstimulus peningkatan sektor ekonomi Negara Indonesia

OJK: Penurunan FFR menstimulus peningkatan sektor ekonomi Negara Indonesia

Ibukota – Kepala Eksekutif Pengawas Sektor Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan, peluang penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) Fed Funds Rate (FFR) yang digunakan berlanjut pada 2025 dapat menstimulus pertumbuhan perekonomian Indonesia.
 

“Potensi pemangkasan FFR yang digunakan masih akan berlanjut di dalam tahun 2025 diperkirakan berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia,” kata Dian pada Jakarta, Jumat.

Berlanjutnya pemangkasan FFR pada tahun 2025 diperkirakan mengakibatkan dampak positif terhadap situasi likuiditas di dalam di negeri. Dengan demikian, keadaan perbankan diperkirakan akan kekal terjaga pada 2025.

Bagi perbankan Indonesia, penurunan FFR yang mana disertai dengan penyesuaian BI-Rate akan berdampak pada turunnya biaya dana (cost of fund) bank sehingga dapat berdampak positif pada profitabilitas bank dan juga lebih banyak membuka ruang bagi bank untuk menurunkan suku bunga kredit juga mengakselerasi pertumbuhan kredit.

“Penyesuaian suku bunga sebagai respons dari pemangkasan FFR diharapkan dapat menurunkan cost of fund perbankan. Penyesuaian ini juga dapat menjadi stimulus untuk mengakselerasi perkembangan kredit juga menurunkan risiko gagal bayar,” ujar Dian.

Hal yang dimaksud juga dikonfirmasi oleh hasil Survey Bisnis Orientasi Sektor Keuangan OJK (SBPO) yang digunakan mana mayoritas bank responden berpendapat bahwa penurunan FFR dapat menstimulus pertumbuhan dunia usaha global diantaranya Indonesia.

Namun, hasil pemilihan raya Negeri Paman Sam juga dampaknya terhadap status perekonomian global juga domestik terus harus dipertimbangkan oleh perbankan di penyusunan target juga strategi bank.

Adapun target perbankan untuk tahun 2025 yang digunakan akan dilaporkan melalui Rencana Bisnis Bank Umum (RBB), akan disampaikan oleh bank selambatnya akhir November 2024, sehingga proyeksi kinerja perbankan berdasarkan RBB akan diketahui pada Desember 2024.

Artikel ini disadur dari OJK: Penurunan FFR menstimulus pertumbuhan ekonomi Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *