DKI Jakarta – Selama tahun ini hingga 31 Juli 2024, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah pernah melaksanakan 1.732 kegiatan edukasi keuangan yang dimaksud menjangkau 3.041.909 pemukim partisipan secara nasional untuk meningkatkan literasi lalu inklusi keuangan.
Hal yang dimaksud disampaikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi juga Pelindungan Pelanggan OJK Friderica Widyasari Dewi di konferensi pers hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK Bulanan Juli 2024 di Jakarta, Senin.
"Upaya literasi keuangan yang disebutkan disertai dengan penguatan acara inklusi keuangan melalui sinergi pada Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang mana melibatkan kementerian/lembaga, pelaku bidang usaha jasa keuangan (PUJK), akademisi, serta stakeholders lainnya," kata Friderica.
Ia menuturkan sampai dengan Juli 2024, ada 530 TPAKD pada 36 provinsi dan juga 494 kabupaten/kota atau 96,01 persen TPAKD telah terjadi melaporkan pembentukan baik dalam tingkat provinsi, kabupaten atau kota.
Selain kegiatan edukasi keuangan itu, terdapat 62.133 pengguna Learning Management System Edukasi Keuangan (LMSKU) OJK, dengan total sebanyak-banyaknya 83.573 kali akses terhadap modul kemudian penerbitan 66.948 sertifikat kelulusan modul.
Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi juga Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024, indeks literasi keuangan nasional meningkat mencapai 65,43 persen, sementara indeks inklusi keuangan sebesar 75,02 persen.
Sementara itu, indeks literasi keuangan syariah sebesar 39,11 persen dan juga indeks inklusi keuangan syariah sebesar 12,88 persen.
Dalam rangka monitoring kemudian evaluasi menghadapi penyelenggaraan acara kerja TPAKD, telah dilakukan direalisasikan Rapat Kesepahaman TPAKD Wilayah Indonesia Barat pada 2 Juli 2024 dalam Kepulauan Riau yang mana dihadiri oleh seluruh pemerintah provinsi di wilayah barat, yakni 10 provinsi di Pulau Sumatera, kemudian Kantor OJK Daerah yang dimaksud membawahinya.
OJK juga melakukan kegiatan pengembangan dan juga penguatan literasi serta inklusi keuangan, antara lain dengan menyelenggarakan Acara Edukasi Pelajar tingkat SD/MI di Serang, Banten yang digunakan disertai lebih besar dari 4.000 anak secara hybrid.
Dalam rangka peningkatan literasi serta inklusi keuangan di tempat melalui sinergi kemudian kolaborasi antar pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga jasa keuangan serta para pemangku kepentingan terkait, telah terjadi diresmikan kegiatan Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) pada Desa Dolokgede Wilayah Bojonegoro, Jawa Timur.
Salah satu kegiatan yang tersebut merupakan implementasi dari EKI dalam Desa Dolokgede yaitu Inisiatif Desaku Cakap Keuangan, yang bertujuan meningkatkan pemahaman warga di dalam pedesaan tentang lembaga, produk, dan juga layanan keuangan.
Artikel ini disadur dari OJK lakukan 1.732 kegiatan edukasi keuangan jangkau 3 juta lebih warga