OJK membantu perusahaan pembiayaan kolaborasi dengan SMF serta BP Tapera

OJK membantu perusahaan pembiayaan kolaborasi dengan SMF juga BP Tapera

DKI Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyokong perusahaan pembiayaan untuk berkolaborasi dengan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) dan juga Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) guna mengatasi berubah-ubah tantangan pada pembiayaan acara tiga jt rumah.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Organisasi Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, juga Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman memaparkan dalam Jakarta, Selasa (14/1) memaparkan implementasi kegiatan pengerjaan tiga jt rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah dapat berubah jadi prospek bursa yang mana potensial bagi lembaga pembiayaan.

Namun, ia menuturkan bahwa saat ini lembaga jasa keuangan pada sektor pembiayaan menghadapi keterbatasan kapabilitas kemudian modal. Padahal terdapat usulan untuk meningkatkan porsi pendanaan lembaga pembiayaan terhadap Fasilitas Likuiditas Biaya Perumahan (FLPP) dari 25 persen berubah jadi 50 persen.

“Perusahaan pembiayaan pun didorong untuk meningkatkan sinergi kemudian kerja sejenis antara lain dengan PT SMF kemudian BP Tapera pada rangka penyediaan sumber dana hemat jangka panjang untuk mengupayakan penyaluran pembiayaan ke sektor perumahan,” ujarnya.

Agusman menyampaikan bahwa sepanjang 2022 sampai 2024, BP Tapera sudah pernah memberikan pembiayaan FLPP untuk 655.300 unit hunian dengan total nilai Rp76,05 triliun.

Sementara PT SMF telah lama menyalurkan pendanaan FLPP sebesar Rp26,33 triliun untuk 709.956 unit hunian sejak 2018 hingga 2024.

Ia mengungkapkan bahwa pihaknya mencatatkan data terdapat 50 perusahaan pembiayaan yang tersebut menyalurkan pembiayaan ke objek-objek terkait perumahan, seperti rumah tinggal, ruko, rukan, serta apartemen, per November 2024.

Namun, ia menyatakan bahwa baru 14 perusahaan pembiayaan yang mana mendapatkan dukungan dari PT SMF dengan total nilai sebesar Rp3,17 triliun.

“Pembiayaan perumahan memerlukan pendanaan yang stabil pada jangka panjang. Oleh oleh sebab itu itu, kami mengharapkan perusahaan pembiayaan diperlukan melakukan pengelolaan risiko likuiditas dengan baik,” ujarnya.

Pembangunan tiga jt hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah per tahunnya hingga 2029 merupakan salah satu inisiatif prioritas Presiden Prabowo Subianto.

Ketua Satuan Tindakan (Satgas) Perumahan Hashim Djojohadikusumo menyampaikan bahwa inisiatif konstruksi tiga jt rumah per tahun yang dimaksud terdiri dari pengerjaan satu jt apartemen pada wilayah perkotaan lalu dua jt unit rumah ke wilayah pedesaan.

Artikel ini disadur dari OJK dukung perusahaan pembiayaan kolaborasi dengan SMF dan BP Tapera

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *