DKI Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa nilai proses dalam Bursa Karbon (IDX Carbon) mencapai senilai Rp37,04 miliar per 31 Juli 2024.
“Dengan rincian nilai kegiatan 26,73 persen ke pangsa reguler, 23,19 persen pada pangsa negosiasi, 49,89 persen ke bursa lelang, juga 0,18 persen di dalam marketplace,” ungkap Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi pada Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK ke Jakarta, Senin.
Sejak dirilis pada 26 September 2023, Inarno menyampaikan sudah terdapat sebanyak 70 pengguna jasa yang tersebut mendapatkan izin dengan total jumlah sebesar 613.541 ton ekuivalen CO2 (tCO2e).
Ia menegaskan bahwa ke depan prospek Bursa Karbon masih sangat besar, dengan mempertimbangkan terdapat 3.864 pendaftar yang mana tercatat dalam Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI).
“Dan tingginya prospek unit karbon yang digunakan dapat ditawarkan,” ujar Inarno.
Sebelumnya, Inarno memaparkan bahwa pihaknya tidaklah setuju apabila Bursa Karbon disebut sepi dari kegiatan serta peminat. "Siapa bilang sepi (transaksi)? Enggak," ujar Inarno.
Pihaknya meyakinkan akan terus menggerakkan perkembangan Bursa Karbon di dalam Tanah Air melalui bermacam acara edukasi, seminar hingga Diskusi Grup Terarah atau Focus Group Discussion (FGD).
“OJK terus menyokong perkembangan Bursa Karbon melalui inisiatif edukasi, seminar dan juga FGD dengan inisiatif sendiri ataupun di memenuhi undangan pemangku kepentingan terkait,” ujar Inarno.
Dalam kesempatan lain, Direktur Perdagangan juga Pengaturan Anggota Bursa PT Bursa Efek Tanah Air (BEI) Irvan Susandy menegaskan bahwa Bursa Karbon secara sistem telah siap memfasilitasi atau melayani transaksi, baik pada taraf lokal maupun internasional.
“Pada dasarnya, IDX Carbon secara sistem kami siap melakukan operasi lokal maupun internasional. Dan nanti, prosedurnya akan serupa untuk para pelaku yang mana bertransaksi pada Bursa Karbon,” ujar Irvan.
Artikel ini disadur dari OJK catat nilai transaksi Bursa Karbon Rp37,04 miliar per Juli 2024