DKI Jakarta – Menteri Koordinator Area Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa terdapat empat modal utama perkembangan kegiatan ekonomi nasional yang mana penting dijaga oleh pemerintahan selanjutnya untuk mengakselerasi pertumbuhan dunia usaha yang mana inklusif juga berkelanjutan.
“Empat modal besar peningkatan yang tersebut penting kita jaga yaitu konektivitas melalui perkembangan infrastruktur, termasuk IKN, perbaikan tata kelola SDM, optimalisasi insentif untuk transisi energi serta pengurangan karbon, juga pemeliharaan sosial kemudian pemberdayaan masyarakat untuk ketahanan nasional lalu stabilitas politik,” ujar Airlangga Hartarto di dalam Jakarta, Jumat.
Ia menuturkan bahwa terdapat sebagian strategi yang mana akan diwujudkan ke depannya untuk mengoptimalkan keempat modal peningkatan tersebut.
Salah satunya adalah revitalisasi mesin ekonomi untuk membuka lingkungan ekonomi baru melalui inisiatif Kartu Prakerja, implementasi Undang-Undang (UU) Cipta Kerja, pengerjaan beragam Inisiatif Penting Nasional (PSN), lalu pengembangan Kawasan Kondisi Keuangan Khusus (KEK).
Selain itu, revitalisasi yang disebutkan juga akan diwujudkan dengan aksesi Negara Indonesia ke Organisasi Kerjasama kemudian Pembangunan Perekonomian (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD) juga Perjanjian Komprehensif dan juga Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership/CPTPP).
Strategi lainnya adalah pengembangan digitalisasi sektor ekonomi dengan menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), mempersiapkan talenta digital, lalu mengembangkan pusat data.
Selain itu, diperlukan juga strategi untuk menyokong transisi energi serta proses lanjut dalam bervariasi sektor, pendalaman serta penguatan lingkungan kendaraan listrik (electric vehicle/EV), dan juga inisiasi bidang semikonduktor.
“Tentu kita masih akan melakukan kegiatan di bidang proteksi sosial, pemberdayaan komunitas melalui acara Kredit Usaha Rakyat, acara Makan Bergizi Gratis, serta rehabilitasi sekolah,” ucap Airlangga.
otoritas mencatatkan data bahwa tingkat kemiskinan ekstrem terus menurunkan ke nomor 0,83 persen per Maret 2024, mendekati target 0 persen dalam 2024.
Level pengangguran juga tercatat merosot ke 4,82 persen pada Februari 2024, didukung oleh peningkatan jumlah keseluruhan pekerja sebesar 3,55 jt khalayak selama periode Februari 2023 hingga Februari 2024.
Meskipun perekonomian global masih dipenuhi ketidakpastian, perekonomian Negara Indonesia meningkat relatif lebih lanjut baik dibandingkan negara lain.
Pada kuartal kedua 2024, ekonomi Negara Indonesia meningkat sebesar 5,05 persen year-on-year/yoy, lebih besar baik dibandingkan China (4,7 persen), Rusia (4 persen), Singapura (2,9 persen), Amerika Serikat (2,8 persen), Italia (0,9 persen), serta Uni Eropa (0,75 persen).
Derajat kenaikan harga Negara Indonesia pada Juli 2024 yang tercatat sebesar 2,13 persen yoy masih berada di kisaran sasaran 2,5 persen plus minus 1 persen juga lebih banyak rendah dibandingkan Iran (32,23 persen), Laos (26,11 persen), Pakistan (11,10 persen), Belgia (3,65 persen), kemudian Korea Selatan (2,55 persen).
“Surplus perdagangan juga terus berlanjut. Pada Juli ini 472 jt dolar Amerika Serikat (Rp7,4 triliun, kurs 1 dolar Negeri Paman Sam = Rp15.765) dan juga ini melanjutkan catatan surplus selama 51 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” imbuh Airlangga.
Artikel ini disadur dari Menko Airlangga: Jaga empat modal utama pertumbuhan ekonomi nasional