Ibukota Indonesia – Menteri Koordinator (Menko) Infrastruktur juga Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan bahwa infrastruktur bisa saja berubah menjadi backbone (tulang punggung) serta cornerstone (landasan) dari konstruksi berkelanjutan (sustainable development) di Nusantara ke depan.
Melalui pembangunan infrastruktur ke seluruh wilayah Indonesia, dapat menyukseskan visi besar Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai perkembangan dunia usaha sebesar 8 persen year on year (yoy), katanya di sela- sela Economic & Capital Market Outlook 2025 dalam Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis.
Menko AHY menyatakan bahwa konektivitas antar wilayah harus terus ditingkatkan, termasuk yang tersebut menghubungkan antara satu wilayah dengan wilayah yang dimaksud lain, yang mana meliputi bandara, pelabuhan, stasiun, kereta api, dan juga jalan-jalan.
Ia melanjutkan, bahwa konektivitas antar wilayah yang dimaksud akan dengan segera berdampak peningkatan kegiatan ekonomi lalu juga kesejahteraan masyarakat, sehingga perlunya menghadirkan keseimbangan.
"Karena, jangan sebab kita ingin mengejar pertumbuhan setinggi-tingginya, kemudian kita melupakan aspek-aspek lingkungan hidup. Kita harus jaga kelestarian bumi lalu lingkungan hidup kita, agar benar-benar anak cucu kita dapat juga mendapatkan kebaikannya, kalau tiada namanya kita egois juga kita semata-mata mempunyai diri sendiri," ujar Menko AHY.
Dalam kesempatan ini, Ia mengapresiasi penyelenggaraan Economic and Market Outlook 2025 oleh Asosiasi Analis Efek Indonesi (AAEI) kemudian CSA Community, yang bekerja sebanding dengan BEI.
"Saya mengapresiasi acara hari ini, untuk bisa jadi mencari solusi-solusi terbaik berubah menjadi bagian dari upaya mencari capital, mencari sumber-sumber penganggaran perkembangan infrastruktur, tidak semata-mata yang dimaksud bersifat infrastruktur dasar tapi juga penyelenggaraan Narasumber Daya Manusia (SDM). Karena, kita tahu sekolah-sekolah kita, infrastruktur pelayanan kesehatan juga harus ditingkatkan. Jadi, kita tahu begitu banyak tantangannya, maka kita harus bersinergi dan juga berkolaborasi," ujar Menko AHY.
Menko AHY menyampaikan pemerintah akan sangat memperhatikan perlunya pengerjaan infrastruktur yang digunakan berwawasan hijau guna membantu terwujudnya sasaran pemerintah yaiutu emisi nol bersih atau Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
Dalam setiap konstruksi infrastruktur, Ia mengatakan pemerintah akan terus mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru dan juga peraturan yang mana lebih lanjut ketat yang mana mengacu pada terwujudkan komitmen internasional seperti Paris Agreement.
Economi & Capital Market Outlook 2025, bertemakan Sistem Keuangan Berkelanjutan Menuju Pasar Modal Hijau atau Sustainable Finance Transformation: Towards a Green Capital Market merupakan bagian dari Rangkaian Acara CSA Awards 2024 yang mana diinisiasi oleh Asosiasi Analis Efek Indonesi (AAEI) serta CSA Community.
Pada tahun ini, Economic & Capital Market Outlook mengangkat tema yang digunakan relevan dengan keadaan ketika ini, yang mana mana Perekonomian Hijau berubah menjadi concern para negara-negara maju kemudian tumbuh pada mewujudkan Sistem Keuangan Berkelanjutan yang tersebut mengacu pada Sustainable Development Goals (SDG) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
AAEI memandang pentingnya sistem keuangan berkelanjutan, guna menopang bervariasi konstruksi infrastruktur, proyek-proyek ramah lingkungan, dan juga bagaimana bursa modal
Indonesia turut berperan mengupayakan dunia usaha yang tersebut lebih lanjut hijau, yang dimaksud akan mencakup ESG Investing dan juga inisiatif keberlanjutan lainnya.
Artikel ini disadur dari Menko AHY : Infrastruktur jadi “backbone” pembangunan berkelanjutan