Berita  

Menanti Cadangan Devisa RI, Rupiah Siap Happy Weekend?

Menanti Cadangan Devisa RI, Rupiah Siap Happy Weekend?

Jakarta – Pergerakan rupiah di berperang melawan dolar Amerika Serikat (AS) mulai menguat setelahnya the greenback melemah.

Pada hari ini akan ada rilis cadangan devisa RI yang dimaksud prospek bermetamorfosis menjadi pengungkit rupiah, tetapi pelaku bursa juga patut mewaspadai perkembangan data pekerjaan AS.

Melansir data Refinitiv, pada penutupan perdagangan kemarin (5/12/2024) rupiah menguat hingga 0,44% berada ke Rp15.855/US$. Sepanjang hari, nilai tukar rupiah berfluktuasi pada rentang Rp15.920/US$ hingga Rp15.854/US$.

Indeks Dolar Amerika Serikat (DXY) alami pelemahan hingga 0,17% tepat pukul 15.00 ke tempat 106,14. Pelemahan ini tentu menghadirkan angin segar bagi nilai tukar RI.

Selain terdorong oleh melemahnya indeks dolar AS, penguatan rupiah juga sejalan dengan optimisme terhadap peningkatan sektor ekonomi nasional. Laporan Economic Outlook 2025 yang dirilis Permata Institute for Economic Research (PIER) memproyeksikan dunia usaha Nusantara bertambah hingga 5,15% pada tahun 2025.

Proyeksi ini didasarkan pada peluang peningkatan konsumsi rumah tangga, diversifikasi ekspor, juga aliran penanaman modal secara langsung yang lebih tinggi kuat.

Josua Pardede, Chief Economist Permata Bank, menyatakan bahwa prospek ini bermetamorfosis menjadi pijakan yang mana kokoh untuk merawat keberlanjutan pertumbuhan ekonomi, walau tantangan global masih ada.

Selain itu, naiknya harga Negara Indonesia pada 2025 diperkirakan kekal terkendali di dalam bilangan 3,12%, walaupun terdapat tekanan dari kenaikan tarif PPN serta cukai pada beberapa barang seperti plastik, rokok, serta minuman berpemanis.

Sementara itu, pergerakan rupiah hari ini akan dipengaruhi oleh rilis data cadangan devisa RI serta akan menghadapi tantangan dari rilis data tenaga kerja AS.

Sebelumnya, BI melaporkan sikap cadangan devisa Indonesi pada akhir Oktober 2024 tercatat sebesar US$ 151,2 miliar. Realisasi yang dimaksud meningkat US$ 1,3 miliar dari sebelumnya US$ 149,9 miliar.

Kenaikan sikap cadangan devisa yang dimaksud antara lain bersumber dari penerimaan pajak dan juga jasa juga evakuasi pinjaman luar negeri pemerintah.

Data yang dimaksud menunjukkan, cadangan devisa setara dengan pembiayaan 6,6 bulan impor atau 6,4 bulan impor kemudian pembayaran utang luar negeri pemerintah, dan juga berada di dalam menghadapi standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Bank Tanah Air mengkaji cadangan devisa yang disebutkan mampu mengupayakan ketahanan sektor eksternal dan juga menyimpan stabilitas makroekonomi dan juga sistem keuangan.

Di sisi lain, dari eksternal pelaku bursa juga patut mengantisipasi Pidato Powel yang tersebut menyatakan bahwa dunia usaha Amerika Serikat masih kuat lalu pangsa saat ini beralih mengantisipasi data lebih banyak lanjut terkait data payroll serta tingkat pengangguran negeri Paman Sam.

Sebelumnya, Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa perekonomian Amerika Serikat ketika ini lebih banyak kuat dibandingkan yang diperkirakan bank sentral pada September berikutnya pada saat mulai menurunkan suku bunga. Ia juga memberikan sinyal bahwa ia memperkuat langkah yang dimaksud lebih besar hati-hati pada pemotongan suku bunga ke depan.

Sementara terkait data bursa tenaga kerja, ekonomi Amerika Serikat menambah 12 ribu pekerjaan pada Oktober 2024, sangat di dalam bawah 223 ribu yang mana direvisi turun pada September lalu perkiraan 113 ribu.

Angka ini adalah perkembangan pekerjaan terendah sejak Desember 2020 ketika 243 ribu pekerjaan hilang, akibat dampak pemogokan di Boeing.

Adapun tingkat pengangguran pada Amerika Serikat berada pada hitungan 4,1% pada bulan Oktober 2024, tiada berubah dari level terendah pada tiga bulan pada bulan sebelumnya, lalu sejalan dengan ekspektasi pasar. Jumlah pengangguran secara umum tidak ada berubah ke bilangan 7 juta.

Di antara mereka itu yang digunakan bukan memiliki pekerjaan, merekan yang tersebut kehilangan pekerjaan terus naik sedikit bermetamorfosis menjadi 1,8 juta, sementara PHK sementara semata-mata sedikit berubah di dalam bilangan 846 ribu. Pada gilirannya, pengangguran jangka panjang cuma sedikit berubah dari bulan sebelumnya pada bilangan bulat 1,6 juta. Sementara itu, tingkat partisipasi angkatan kerja turun 0,1 poin persentase menjadi 62,6%

Teknikal Rupiah

Pergerakan rupiah pada berperang melawan dolar Amerika Serikat tampak mulai sideways selah melemah beberapa hari.

Jika menguat lebih besar lanjut prospek support yang dimaksud akan dijui selanjutnya dalam Rp15.800/US$, ini bertepatan dengan garis horizontal yang digunakan ditarik dari low candle 20 November 2024.

Sementara untuk resistance terdekat sebagai antisipasi apabila berjalan pelemahan ada dalam Rp15.960/US$ yang mana diambil dari high candle intraday 4 Desember 2024.

Pergerakan rupiah berhadapan dengan dolar ASFoto: Tradingview
Pergerakan rupiah berhadapan dengan dolar AS

 

CNBC INDONESIA RESEARCH

Next Article Kabar Baik Datang Dari AS, Rupiah Siap Menguat Lagi!

Artikel ini disadur dari Menanti Cadangan Devisa RI, Rupiah Siap Happy Weekend?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *