Bank telah dilakukan berhasil meningkatkan kinerja industri intermediasinya dengan menangkap bervariasi potensi peningkatan melalui penerapan strategi ‘super growth’
Jakarta – PT Bank Maybank Indonesi Tbk mencatatkan pertumbuhan total penyaluran kredit sebesar 11,9 persen YoY mencapai Rp123,03 triliun pada semester pertama tahun ini dibandingkan Rp109,97 triliun pada tahun lalu.
Presiden Direktur Maybank Indonesi Steffano Ridwan mengungkapkan bahwa Maybank sudah berhasil membukukan perkembangan kredit yang lebih lanjut tinggi di dalam semua segmen usaha utama pada semester pertama 2024. Pertumbuhan ini berjalan selaras dengan perkembangan kredit sektor dua digit.
“Di berada dalam beragam tantangan, Bank sudah pernah berhasil meningkatkan kinerja usaha intermediasinya dengan menangkap bermacam potensi peningkatan melalui penerapan strategi ‘super growth’ didukung upaya berkelanjutan kami di meningkatkan kekuatan sinergi ‘One-Maybank’,” kata Steffano di keterangannya di Jakarta, Rabu.
Maybank mencatatkan data perkembangan kredit Global Banking sebesar 12,6 persen berubah jadi Rp45,64 triliun, naik dari Rp40,55 triliun pada periode yang mirip tahun lalu. Sementara kredit untuk segmen grup Financial Institutions (FIG) naik 59,1 persen berubah menjadi Rp15,68 triliun, didorong pembiayaan jangka menengah.
Menurut Maybank, permintaan bursa domestik terhadap barang dan juga jasa turut mengupayakan pertumbuhan kredit yang digunakan kuat pada segmen ritel kemudian non-ritel Community Financial Services (CFS) sehingga naik 11,5 persen pada seluruh segmen.
Portofolio kredit non-ritel CFS meningkat 19,8 persen menjadi Rp33,46 triliun. Kredit non-ritel CFS ini didukung segmen Business Banking yang digunakan meningkat 25,1 persen, dihadiri oleh pertumbuhan kredit untuk sektor UKM (SME+) sebesar 17,0 persen dan juga kredit sektor UMKM ritel (RSME) sebesar 16,7 persen.
Sedangkan kredit CFS ritel tercatat bertambah 5,9 persen, didukung pembiayaan ritel otomotif anak perusahaan Maybank yang tersebut menyumbang pertumbuhan sebesar 6,7 persen juga usaha kartu kredit lalu KTA yang digunakan berkembang 17,5 persen.
Di sedang penurunan jualan ritel otomotif nasional, Maybank membukukan peningkatan pembiayaan kendaraan roda dua dari WOM Finance sebesar 7,5 persen juga kendaraan roda empat dari Maybank Finance (MIF) sebesar 6,5 persen.
Maybank merawat kualitas pada penyaluran kredit yang mana ditunjukkan melalui perbaikan rasio non-performing loan (NPL) menjadi 2,7 persen (gross) dan juga 1,7 persen (net) per Juni 2024, dari sebelumnya 3,3 persen (gross) serta 2,2 persen (net). Saldo NPL menurunkan sebesar 10,7 persen lalu rasio loan at risk (LAR) membaik berubah menjadi 9,0 persen pada Juni 2024.
Sejalan dengan kinerja positif pada penyaluran kredit, Maybank mencatat perkembangan aset konsolidasi sebesar 14,2 persen berubah menjadi Rp189,16 triliun pada semester I 2024 dari Rp165,62 triliun pada periode yang dimaksud serupa tahun lalu.
Dari sisi pendanaan, simpanan pengguna Maybank bertambah 4,7 persen berubah jadi Rp115,58 triliun di semester I 2024 dari Rp110,38 triliun pada periode yang digunakan mirip tahun lalu. Dana hemat (CASA) meningkat sebesar 10,6 persen, didukung simpanan giro yang dimaksud meningkat 15,5 persen lalu tabungan yang dimaksud naik 3,5 persen. Rasio CASA berkembang berubah menjadi 51,3 persen, dari sebelumnya 48,6 persen.
Maybank mencatat, biaya dana masih besar dikarenakan tren inovasi suku bunga sehingga berdampak pada penurunan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) bank yang digunakan mengecil sebesar 2,6 persen. Adapun net interest margin (NIM) terkontraksi 62 basis point (bps) bermetamorfosis menjadi 4,4 persen pada semester pertama 2024.
Pendapatan berbasis biaya (fee-based income) pada semester pertama 2024 dibukukan sebesar Rp820 miliar, dari Rp1,09 triliun pada periode yang mana mirip tahun lalu. Dengan seluruh kinerja tersebut, Maybank mencatatkan laba sebelum pajak (PBT) untuk semester pertama 2024 sebesar Rp283 miliar.
Permodalan Maybank berada pada sikap yang dimaksud kuat, dengan rasio kecukupan modal (CAR) ke level 23,5 persen dan juga common equity tier 1 (CET 1) sebesar 22,3 persen pada Juni 2024. Risiko likuiditas juga berada pada level yang digunakan sehat, dengan loan to deposit ratio (LDR) (bank only) pada level 90,8 persen lalu liquidity coverage ratio (LCR) (bank only) pada level 169,6 persen pada Juni 2024.
Sementara itu, kinerja unit usaha syariah (UUS) Maybank juga positif dengan pembiayaan yang dimaksud bertambah 24,3 persen bermetamorfosis menjadi Rp32,95 triliun dalam semester pertama tahun ini. Selaras dengan strategi pendanaan Maybank, CASA meningkat 14,7 persen berubah menjadi Rp17,89 triliun pada periode yang mana sama. Rasio CASA Maybank Syariah pun berkembang bermetamorfosis menjadi 51,5 persen dari sebelumnya 43,3 persen.
Artikel ini disadur dari Maybank: Kredit tumbuh 11,9 persen capai Rp123,03 triliun di H1-2024