Kudus – Komunitas pada Provinsi Jawa Tengah (Jateng) kemudian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih berminat atas pembiayaan melalui gadai, mengingat penyalurannya hingga Agustus 2024 melampaui target, kata Pemimpin PT Pegadaian Kanwil XI Semarang Edy Purwanto.
"Hingga pada waktu ini, realisasi penyaluran kredit pada Jateng lalu DIY mencapai Rp13 triliun dari target penyaluran sebesar Rp7 triliun," kata beliau ditemui ke sela hadir di edukasi keuangan bagi generasi muda menuju Indonesia Emas 2025, dalam SMK Wisuda Karya Kudus, Selasa.
Tingginya animo penduduk memanfaatkan inisiatif pembiayaan melalui gadai, kata dia, akhirnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan peraturan tentang pegadaian.
Hal itu, ujar beliau pula, menunjukkan potensi kegiatan pembiayaan melalui gadai masih tinggi, sehingga perlu ditangani banyak pihak.
"Supaya inklusi keuangan, khususnya gadai bisa jadi menyebar ke penduduk luas," kata beliau lagi.
Barang gadai yang mana selama ini diterima, kata dia, masih didominasi emas perhiasan. Meskipun PT Pegadaian juga menerima barang elektronik kemudian kendaraan bermotor.
"Kami juga ingin mengatasi kain era dahulu mampu dijadikan barang gadai, seandainya masih ada. Sayangnya pada waktu ini berubah jadi barang heritage atau warisan," ujarnya.
PT Pegadaian di dalam Jateng serta DIY memiliki 61 kantor cabang juga 403 outlet. Ditambah gerai dari BRI kemudian BMN sejumlah 60-an gerai.
Artikel ini disadur dari Masyarakat di Jateng dan DIY masih meminati pembiayaan lewat gadai