Ibukota – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatatkan data bahwa kinerja perbankan terjaga positif didukung risiko kredit yang membaik, ketahanan permodalan relatif stabil, dan juga likuiditas yang dimaksud masih relatif memadai.
“Kinerja keuangan stabil, didukung fungsi intermediasi perbankan yang mana terjaga,” kata Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa pada waktu konferensi pers ke Jakarta, Kamis.
Per Desember 2024, kredit perbankan bertambah sebesar 10,39 persen secara year on year (yoy), sedangkan dana pihak ketiga (DPK) berkembang sebesar 4,48 persen secara yoy.
Purbaya mengatakan, sektor korporasi masih memberikan sumbangan pertumbuhan terbesar, baik dari sisi kredit maupun DPK, tiap-tiap sebesar 11,85 persen kemudian 15,17 persen secara yoy.
Ketahanan permodalan juga masih solid serta kuat sebagai buffer peningkatan risiko pada sisi pangsa kemudian kredit. Rasio permodalan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM) sektor terjaga di level 26,68 persen pada periode Desember 2024.
Sementara itu, keadaan likuiditas masih relatif memadai dengan rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) berada pada level 112,87 persen dan juga Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) sebesar 25,59 persen.
“Jadi keadaan likuiditas dari indikator itu masih amat aman,” ujar Purbaya.
Ia mencatat, meningkatnya kinerja intermediasi juga disertai dengan perbaikan aspek pengelolaan kualitas kredit yang digunakan tercermin dari rasio Non-Performing Loan (NPL) juga Loan at Risk (LAR).
“Pada periode Desember 2024, rasio NPL berada pada level yang tersebut rendah sebesar 2,08 persen lalu rasio LAR berada pada level 9,28 persen dari total penyaluran kredit,” katanya.
Purbaya juga menyampaikan mengenai pergerakan suku bunga simpanan. Menurut catatan LPS, suku bunga pangsa (SBP) simpanan rupiah tercatat turun lima basis point (bps) ke level 3,53 persen dibandingkan periode penetapan TBP bulan September 2024.
“Tren penurunan diperkirakan akan terus berlanjut menyusul pemangkasan suku bunga kebijakan BI-Rate,” kata dia.
Sementara itu, imbuh Purbaya, situasi likuiditas perbankan yang masih relatif memadai juga keinginan untuk penyaluran kredit yang digunakan kekal besar berpotensi mempengaruhi pergerakan suku bunga simpanan.
Pada periode yang dimaksud sama, suku bunga bursa simpanan valuta asing (valas) terpantau turun delapan bps ke level 2,06 persen dibandingkan periode penetapan TBP bulan September 2024.
Purbaya mengatakan, ekspektasi penurunan suku bunga kebijakan The Fed yang mana cenderung dovish, permintaan kredit valas, lalu keperluan operasi yang dimaksud meningkat akan mempengaruhi tren suku bunga simpanan valas ke depan.
Artikel ini disadur dari LPS: Kinerja perbankan terjaga positif dengan membaiknya risiko kredit