Kurs rupiah jatuh melemah hingga capai Rp16.313 per dolar Amerika Serikat

Kurs rupiah jatuh melemah hingga capai Rp16.313 per dolar Amerika Serikat

DKI Jakarta – Kuantitas tukar (kurs) rupiah pada penutupan perdagangan hari ini ditutup melemah tajam hingga 215 poin atau 1,34 persen berubah menjadi Rp16.313 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.098 per dolar AS.

Kurs Ibukota Indonesia Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesi pada Kamis, turut mengalami pelemahan ke level Rp16.277 per dolar Negeri Paman Sam dari sebelumnya sebesar Rp16.100 per dolar AS

“Dolar Amerika Serikat menguat secara luas (sehingga mengurangi kekuatan nilai tukar rupiah kemudian mata uang lainnya), dengan kenaikan paling tajam terhadap dolar Australia, euro, poundsterling Inggris, dan juga yen Jepang,” ujar Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede saat ditanya ANTARA ke Jakarta, Kamis.

Seperti diketahui, Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga 25 basis points (bps) dini hari tadi. Selain itu, Kepala The Fed Jerome Powell memberikan pernyataan sangat hawkish terhadap prospek suku bunga dengan mengindikasikan semata-mata akan terbentuk pemangkasan sebesar 50 bps tahun depan, turun 75-100 bps dari yang dimaksud diharapkan pada kuartal sebelumnya.

Kemungkinan jeda di pemangkasan suku bunga untuk Januari 2025 juga naik menjadi 88 persen.

The Fed memberikan pernyataan yang disebutkan didasari berhadapan dengan proyeksi peningkatan kegiatan ekonomi Amerika Serikat yang digunakan lebih besar besar dari 2 persen berubah menjadi 2,5 persen. Untuk tahun 2025, bermetamorfosis menjadi 2,1 persen dari perkiraan sebelumnya 2 persen, dan juga dengan permanen mempertahankan proyeksi 2 persen untuk tahun 2026.

Selain itu, pemuaian inti Personal Consumption Expenditure (PCE) yang digunakan diperkirakan berkisar 2,4-2,8 persen, masih pada menghadapi target 2 persen. Kemudian, proyeksi pengangguran diturunkan bermetamorfosis menjadi 4,2 persen dari 4,4 persen untuk tahun 2024 lalu 4,3 persen dari 4,4 persen untuk tahun 2025, sementara proyeksi tahun 2026 masih stabil di 4,3 persen.

Di ranah domestik, Bank Indonesia (BI) baru hanya memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan 6,00 persen dengan alasan bahwa ketidakpastian semakin meningkat pada lingkungan ekonomi keuangan global. Hal ini bersumber dari rencana Donald Trump selaku Presiden terpilih Negeri Paman Sam untuk menerapkan kebijakan tarif bea masuk lebih banyak luas dan juga lebih lanjut besar dari yang dimaksud diantisipasi sebelumnya.

“Namun, BI menegaskan BI masih memiliki ruang untuk memangkas suku bunga acuan ke depannya jikalau ketidakpastian mulai mereda,” ungkap Josua.

Artikel ini disadur dari Kurs rupiah jatuh melemah hingga capai Rp16.313 per dolar AS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *