Jakarta – Sosok Wang Wei merupakan salah satu Taipan yang dimaksud dapat memberikan inspirasi bagi berbagai orang. Sebelum berubah menjadi konglomerat kegiatan bisnis e-commerce, pria selama China yang disebutkan mengoleksi harta dari bisnis pengantaran paket, SF Express.
Wang lahir di dalam Shanghai pada 1971, Wang menghabiskan masa kecilnya pada Hong Kong. Orang tuanya adalah penerjemah Bahasa Rusia untuk angkatan udara China juga dosen pada salah satu universitas.
Sepetelah Wang menamatkan lembaga pendidikan sekolah menengah, Ia mencoba peruntungan dalam Daerah Perkotaan Shunde, Guangdong, China. Di sana, Ia mulai bekerja sebagai salah satu karyawan di dalam sebuah percetakan kecil.
Intuisi berbisnisnya dimulai pada waktu ditugaskan untuk mengantarkan sampel cetakan ke salah satu klien pada Hong Kong. Dari sini, Ia sadar bahwa pilihan jasa pengiriman masih terbatas. Maklum, satu-satunya jasa pengantaran adalah kantor pos pemerintah mengingat industri kurir swasta dilarang.
Padahal, pada pada waktu yang sama, semakin sejumlah perusahaan Hong Kong yang dimaksud mendirikan pabrik di dalam Guandong. Hal ini seiring dengan kebijakan Deng Xiaoping, pemimpin China kala itu, yang dimaksud mulai membuka diri terhadap negara lain.
Lahirnya SF Express
Peluang bidang usaha itu bukan disia-siakan oleh Wang. Pada 1993, ia mengundang lima penduduk rekannya untuk merintis usaha jasa pengantaran Shunfeng Express (SF Express).
Mengutip Ecommerceiq Asia, Wang yang tersebut kala itu baru berusia 22 tahun memberanikan diri untuk pinjam uang untuk sang ayah senilai 100 ribu yuan.
Awalnya, SF Express semata-mata melayani pengantaran ke sekitar wilayah China Selatan. Lalu, pada 1997, perusahaan mulai ekspansi ke seluruh China daratan.
Selang lima tahun, perusahaan mulai memperluas jaringan dan juga meningkatkan layanan dengan memperbaiki manajemen.
Selama periode 2008-2012, Wang memberanikan diri untuk merambah kegiatan bisnis pengantaran internasional. Perusahaan juga menguatkan bisnisnya dengan mendirikan maskapai sendiri untuk bisa saja mengantarkan barang ke beragam negara.
Keberanian ini tak lepas dari langkah pemerintah China yang akhirnya mengizinkan swasta masuk ke industri pengantaran pada 2009. Kebijakan ini menjadikan bidang usaha Wang tak lagi ilegal.
Setelah itu, SF Express terus meningkatkan kekuatan layanan dengan memperbanyak armada pengantaran juga adopsi teknologi.
Pada 2018, perusahaan berubah jadi perusahaan pertama yang mana mendapatkan izin pengantaran dengan pesawat nirawak (drone) di China.
Selama tambahan dari dua dekade, Wang membiayai hampir seluruh usaha SF Express dari kas internal. Ia tak ingin mengambil pendanaan dari luar kemudian cenderung tertutup untuk investor.
Pada awal 2017, Wang memutuskan untuk melepas SF Express untuk melantai di bursa saham Shenzhen dengan bendera SF Holding. Keputusan itu membawanya masuk ke jajaran pendatang terkaya di dalam China.
Pada tahun yang digunakan sama, Wang sempat mengalahkan Jack Ma dengan menduduki kedudukan warga terkaya ke-2 di China. Ia pun mendapatkan julukan bos “FedEx-nya China”.
Wang mengawasi kesuksesan suatu perusahaan tercapai ketika mampu menciptakan perbedaan di dalam masyarakat, memberikan keberadaan yang dimaksud baik untuk karyawan, kemudian meningkatkan standar layanan ke pelanggan.
Bagi Wang, suatu perusahaan akan bertahan pada jangka panjang kemudian mempunyai reputasi yang baik dengan terus mengingat tujuan awalnya.
“Jika sebuah perusahaan belaka fokus pada hasil tetapi mengabaikan tujuan, usaha itu akan sia-sia,” ujar Wang di salah satu wawancaranya dengan Boston Consulting Group (BCG) pada 2020 lalu.
Kekayaan Wang menempatkannya di dalam peringkat ke-10 pada Daftar Orang Terkaya ke China dan juga ke-35 pada Daftar Orang Terkaya Bumi versi Forbes pada 2021.
Next Article Tak Andalkan e-Commerce, Ini adalah Cara Bisnis Logistik Bikin Laba Melesat
Artikel ini disadur dari Kisah Eks Buruh Pabrik Sukses Jadi Bos Logistik Kaya Raya